Peristiwa ini berlalu demikian saja, hingga Tomi lulus SMA. Tak pernah sekalipun, Tomi berjumpa dengan kuntilanak lagi, meski tiap hari Tomi masih melewati pohon mangga itu.
Selulus dari SMA, Tomi diterima bekerja pada sebuah perusahaan di kota Cirebon. Oleh bossnya, Tomi diminta tinggal di mess perusahaan, sendirian lagi. Hanya ada teman, bila ada karyawan dari luar kota yang perlu bermalam, paling hanya 1-2 malam saja.
Setahun dua tahun berlalu aman-aman saja. Hingga suatu hari saat Tomi beristirahat setelah pulang kerja, Tomi melihat seorang wanita berbaju putih berambut panjang duduk di lantai di sudut kamar berdiam diri. Tomi kaget darimana wanita itu masuk ke kamarnya.
Lalu Tomi bangun  dari tempat tidurnya, tiba-tiba wanita itu menghilang  Tomi penasaran, tapi mengira mungkin hanya tertidur dan bermimpi. Tapi uniknya, beberapa kali Tomi melihat wanita itu, dan setiap akan disapa, wanita itu menghilang.
Untungnya wanita itu hanya muncul, berdiam diri dan tidak menganggu. Hingga Tomi masih berani tinggal sendiri.
Hingga pada tahun ke lima, Tomi di mutasikan ke Balikpapan. Tomi juga harus tinggal di mess yang sekaligus menjadi kantor cabang. Jadi lantai satu dan dua menjadi kantor, lantai tiga menjadi tempat tinggal.
Suatu malam, selesai bekerja di lantai satu, Tomi menaiki tangga, untuk menuju kamarnya. Tomi terkejut, karena diujung tangga ada seorang wanita berbaju putih berambut panjang duduk disana, diam saja. Tomi menggosok matanya, agar penglihatannya lebih jelas. Benar ada seorang wanita di ujung tangga. Tomi heran, padahal pintu kantor sudah tertutup, darimana wanita itu masuk.
Tomi mempercepat langkahnya hingga ke ujung tangga. Maksud Tomi ingin menyapa wanita itu, tetapi tiba-tiba wanita itu menghilang.
Wanita ketiga ini juga aneh, hanya muncul menampakkan diri, berdiam diri, dan sama sekali tidak mengganggu.
Karena tidak ada gangguan, Tomi masih berani tinggal sendirian.
Beberapa kali Tomi mengalami peristiwa aerupa.
Saat saya juga dimutasikan ke Balikpapan, saya juga tinggal di mess yang sama.