Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Tetap Memilih Tinggal di Jakarta

4 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 4 Februari 2024   10:08 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikon Jakarta (sumber gambar: Jakarta tourism.go.id)

Teman-teman baik pribadi maupun dari tempat kerja, akhirnya berubah dari teman Semarang (yang rata-rata teman sekolah) ke teman Jakarta.

Saya bekerja di Jakarta selama puluhan tahun, meski diselingi tugas di luar kota Jakarta, namun toh akhirnya kembali ke Jakarta. Hingga waktu pensiun tiba, tidak lama kemudian muncul kebijakan dari Pemerintah untuk memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur, tepatnya di Kutai Kartabegara.

Meskipun saya pernah ditugaskan sekitar dua tahun di Kalimantan Timur, tepatnya di kota Balikpapan. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta, meski sudah bukan ibukota negara lagi.

Meski rancagan IKN akan dibuat sebagai kota modern seperti New York, yang tentu akan dibangun bertahap dan mungkin akan selesai pada saat Indonesia mencapai Indonesia Emas, atau perayaan 100 tahun kemerdekaan.

Mungkin bila saya masih muda, saya akan tertantang untuk pindah ke Nusantara. Tetapi karena saya sudah berumur dan sudah tidak aktif bekerja lagi, rasanya lebih bijak untuk tetap tinggal di Jakarta

Alasan utamanya, saya tentu tidak sanggup membiayai hidup di Nusantara yang tentu lebih mahal daripada Jakarta, karena saya sudah tidak bekerja lagi.

Alasan berikutnya, saya sudah nyaman tinggal bersama tetangga dan teman-teman di Jakarta. Juga bila ingin mudik tetap lebih mudah dan murah, karena masih sama-sama di pulau Jawa, sedangkan bila pindah ke Nusantara, harus menggunakan pesawat udara, karena antar pulau.

Yang terutama, apa yang bisa saya lakukan di kota modern seperti Nusantara, lebih baik saya hidup tenang di Jakarta, yang mungkin akan lebih asri, karena tidak ada kemacetan dan pokusi udara lagi.

Demikian alasan saya tetap tinggal di Jakarta. Bagaimana dengan Anda? Mari saling berbagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun