Seorang filsuf berkata orang pandai akan mengatakan sesuatu yang mereka ketahui, sementara orang bodoh sering mengatakan sesuatu yang tidak mereka ketahui.
Karena kekurang tahuan seseorang, akibatnya sering bertebaran informasi hoaks, akibat orang yang asal menyebar informasi, tanpa menyaring dan mempertimbangkan benar tidaknya informasi tersebut.
Sementara orang pandai yang bijak yang memiliki banyak pengetahuan, pasti akan mengaji setiap informasi yang akan disebarkannya. Hanya informasi yang telah diyakini benar yang akan disebarkannya.
Perkataan sangat mudah menimbulkan reaksi pada seseorang. Seorang guru mencoba menjelaskan pada murid-muridnya dengan memberikan contoh nyata.
Sontak saja, seorang murid memprotesnya, bahwa tidak mungkin perkataan dapat memicu reaksi seseorang.
Guru langsung membentaknya, "Diam, dasar murid bodoh."
Si murid dengan kecewa diam, mukanya merah padam menahan emosi dan perasaan malu, atas bentakan gurunya yang bernada kasar.
Tak lama berselang, sang guru menghampiri murid tadi, lalu dengan suara perlahan, "Maafkan perkataan kasar saya, saya tersulut emosi."
Si murid berubah wajahnya mendengarkan sapaan yang lembut itu, dari marah menjadi tenang.
Sang guru kembali ke depan kelas, lalu berkata, "Tadi adalah bukti nyata, bahwa perkataan dapat memicu reaksi, murid yang saya bentak, langsung marah. Namun ketika saya mendekati dia dan mengucapkan perkataan dengan nada lembut, murid itu berubah menjadi tenang. Berarti teori yang mengatakan bahwa perkataan dapat memicu reaksi itu adalah benar."