Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jadi Pemimpin Jadilah Teladan

10 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 10 Januari 2024   10:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teladan (sumber gambar: liputan6.com)


Menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah. Sikap atasan yang bossy bukanlah sikap seorang pemimpin. Memang setiap atasan adalah boss, namun tidak setiap boss adalah pemimpin.

Untuk menjadi pemimpin, seorang atasan harus sering terjun ke lapangan. Ia harus mampu merasakan suasana kerja, melihat kesulitan anak buahnya, dan memikirkannya menjadi sebuah solusi yang tepat bagi anak buahnya.

Seorang pemimpin tidak akan duduk manis di belakang meja saja, karena dengan duduk di belakang meja,  ia tidak akan bisa mengetahui kesulitan yang dialami anak buahnya.

Dengan ikut terjun ke lapangan bukannya kita ingin memata-matai cara bekerja anak buah, namun kita ingin mengetahui kendala apa yang terjadi pada anak buah. Sekaligus kita juga pasti akan memperoleh apresiasi dari anak buah, karena kita mengalami apa yang dialami oleh anak buah.

Contoh, sebagai seorang mandor bangunan, kita harus ikut memasang ubin bersama anak buah.  Sekaligus memberikan contoh, cara memasang ubin yang benar kepada anak buah.

Contoh ekstrim, pernah dilakukan oleh direktur perusahaan taksi terkenal. Suatu hari, dia ke pool taksi dengan mengenakan seragam sopir taksi  Lalu pada hari itu dia bekerja benar-benar sebagai sopir taksi. Melintas di jalan protokol untuk memperoleh penumpang, mempersilakan penumpang menaiki taksinya, meminta masukkan dari penumpang, hingga menerima pemvayaran ongkos taksi. Ia juga melakukan kebiasaan sopir taksi, seperti menunggu penumpang di hotel / mall. Dalam sehari, direktur ini mampu memahami segala aspek positif dan negatif yang terjadi pada sopir taksi.

Dari pengalaman langsung ini, ia bisa memberikan pelatihan cara memberikan layanan yang baik. Apakah gengsinya turun? Tidak, justru anak buahnya sangat menghargai sikap atasannya yang telah mau terjun ke lapangan.

Jadi, sebagai seorang pemimpin, kita harus mengetahui hal-hal positif maupun negatif yang terjadi pada anak buah kita. Bagaimana mengetahui hal itu, tiada cara lain, selain terjun langsung ke lapangan.

Bila kita ingin menjadi seorang pemimpin yang berhasil sering-seringlah terjun ke lapangan. Tidak perlu tiap hari, karena tugas kita adalah memikirkan solusi terbaik bagi kemajuan perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun