Setelah mengikuti webinar Koteka Talk 155 yang menampilkan penggagas dan pemilik Kampoeng Gallery pada Sabtu 9 Desember 2023,. Akhirnya bersama 9 anggota Koteka lainnya, terwujud juga mengunjungi Kampoeng Gallery.dalam program Koteka Trip 14 pada Minggu 10 Desember 2023.
Dengan dimotorori oleh mbak Palupi sebagai koordinator luring Koteka, akhirnya genap 10 anggota Koteka berkumpul di Kampoeng Gallery. Tempatnya memang tersembunyi, saat saya membuka Google Maps di Jalan Masjid Al Huda, peta menyatakan "Anda telah tiba di lokasi". Saya pun melihat sekeliling, terlihatlah sebuah spanduk warna merah bertuliskan "Kampoeng Gallery", namun pagar depan masih tertutup. Rupanya saya datang kepagian, karena Kampoeng Gallery ini mulai buka jam 11.00 WIB.
Lokasinya adalah di rumah orangtua Ivan Moningka yang mempunyai halaman berupa koridor memanjang, rumah mungilnya teletak di belakang. Dari pagar depan hingga halaman rumah dipajang barang-barang antik, hingga kesan vintage mengemuka di lokasi ini.
Ada buku, musik, pernak-pernik, foto, poster, patung, radio, televisi, mesin ketik, mainan yang serba kuno tertata sepanjang koridor, sehingga membentuk suasana sebuah kampung. Ivan memang sengaja membuat suasana kampung di Jakarta agar perasaaan warga Jakarta yang sering rindu kampung halaman terobati.
Selain menata sampah bagi orang lain, tetapi Ivan berhasil menatanya sehingga menjadi Kampoeng Gallery yang bernuansa vintage. Didirikan sejak 2010 tanpa nama, baru pada tahun 2013 diberi nama Kampoeng Gallery atas desakan pelanggannya. Bernama Gallery karena disini ada galeri buku, galeri musik, galeri seni dimana pengunjung dapat bernostalgia dengan barang-barang antik yang terpajang sepanjang koridor rumah yang didisain berupa kampung. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih detil tentang Kampoeng Gallery, silakan baca disini.
Karena berkunjung ke Kampoeng Gallery dalam program Koteka Trip 14, maka kami disambut langsung oleh Ivan Moningka. Ditempatkan di sudut khusus, dimana sudah disiapkan dua meja putih panjang. Rupanya Ivan akan menunjukkan demo.masak makanan dan minuman yang paling digemari di Kampoeng Gallery.
Sebelum demo.masak dimulai, Ivan berkenan melakukan tanya jawab tentang Kampoeng Gallery diantaranya koleksi tertua disini adalah sebuah buku berbahasa Inggris terbitan 1912 tentang Jepang yang menguasai Asia dengan program Asia Raya-nya
Demo masak dilakukan oleh Pinta Simanjuntak alias Pinta Moningka atau istri Ivan yang dibantu Yuli.
Demo.masak pertama adalah membuat kebab ala Kampoeng Gallery yang biasa dibanderol 18k, harga disini memang ramah di kantong alias harga anak SMA atau anak mahasiswa. Bukan makanan pokok tapi mengenyangkan. Â Terinspirasi dari makanan yang biasa Pinta siapkan untuk anaknya sebagai bekal ke sekolah. Karena banyak pelanggan yang suka, maka dijadikan menu di Kampoeng Gallery.
Salah seorang peserta Koteka Trip 14 nyeletuk sebaiknya diberi nama "Kebab BatMan" karena yang membuat orang BATak di tempat orang MANado. Setelah masakan siap, dicicipi oleh segenap peserta.
Demo masak kedua berupa mie ayam polos artinya tanpa bakso dan pangsit. Lazimnya dibanderol 16k. Pesertapun menikmati bersama.
Demo masak terakhir adalah nasi mozarella berupa sosis yang dicampur mozarella, keju dan saus tomat serta saus sambal yang dihidangkan bersama nasi putih.
Sebagai bonus diberikan icip-icip cireng mozarella, yang juga dinikmati bersama.
Sekitar jam 12.00 jedah sholat bagi peserta muslim. Sedang yang non muslim atau yang skip sholat memesan makan siang.
Setelah semua peserta selesai makan siang, dilanjutkan dengan demo membuat minuman andalan Kampoeng Gallery, yaitu membuat kopi V-60 oleh Kopi BOR (Boeatan Orang Rumah) dilakukan oleh mas Iqbal. Kopi ini dibuat secara manual tanpa mesin.
Kampieng Gallery memang tidak menjual makanan minuman yang enak, rasa makanan dan minuman disini biasa-biasa saja, karena yang Ivan jual adalah atmosfirnya.
Karena ruangan dibuat bernuansa kampung, maka ruangan di Kampoeng Gallery tidak ber AC. Dan Kampoeng Gallery memiliki menu andalan bagi perokok, yaitu merokok cara jadul, alias tingwe atau ngelinting dewe (menggulung sendiri dengan tangan). Jadi pelanggan membeli kertas dan tembakau disini, lalu menggulung rokok sendiri sebelum dihisap.
Kampoeng Gallery perlu dikunjungi generasi Z yang ingin mengetahui pernak-pernik oma opa-nya, bagi generasi baby boomers sebagai sarana bernostalgia, sedang bagi wisatawan asing sebuah lokasi yang menarik, terbukti pernah mendapat kunjungan dari tamu-tamu asing Grand Hyatt Hotel.
Inilah keseruan acara Koteka Trip 14, mau melihat suasana vintage Kampoeng Gallery, lihat video singkat
.
Bagi yang tertarik atau kepo untuk berkunjung, Kampoeng Gallery terletak di Jalan Masjid Al Huda, Kebayoran Lama. Disarankan menggunakan transportasi umum commuter line, karena letaknya hanya 300 meter dari stasiun Kebayoran. Bagi yang naik sepeda motor dapat memarkir sepeda motornya di masjid Al Huda, sedang yang membawa mobil harus parkir agak jauh.
Yuk bernostalgia dalam nuansa vintage dengan musik hidup tiap Senin hingga jam 23.00 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H