Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Agnosia

30 November 2023   10:35 Diperbarui: 30 November 2023   10:59 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernahkah Anda bersalaman dengan seseorang pada sebuah pesta? Anda ingat benar mengenal orang ini, namun sesaat Anda lupa siapa namanya. Atau Anda pernah meletakkan ponsel di nakas, tetapi tiba-tiba lupa telah meletakkan ponsel dimana. Anda kebingungan karena saat itu harus menghubungi seseorang untuk suatu hal, jadi merasa seperti orang kehilangan. Padahal telepon itu tidak hilang, hanya Anda lupa telah meletakkan dimana.

Apakah ini gejala pikun? Memang saat ini Anda sudah memasuki usia pensiun atau 50+.

Menurut penjelasan seorang profesor dari Prancis bernama Bruno Dole masalah ini bukan pikun, jadi Anda tidak perlu merasa cemas.

Gejala ini menurut dunia kedokteran dikenal dengan istilah agnosia atau anosognosia atau gejala sementara suatu amnesia.

Menurut pendapat Dole bila Anda masih memiliki daya ingat yang baik, Anda bukan menderita Alzheimer.

Kalau hanya sekedar  lupa nama seseorang atau lupa meletakkan benda dimana.

Memang pada umumnya manusia dengan usia pensiun, atau 55 tahun ke atas sering merasa ingatannya telah berkurang.

Menurut Dole, informasi itu tersimpan dengan rapi di dalam otak, yang agak bermasalah adalah bagian pengolahnya. Gejala ini dikenal sebagai agnosia.

Gejala ini secara umum terjadi karena bertambahnya usia, bukan suatu penyakit yang berbahaya.

Biasanya orang sering lupa nama seseorang, atau telah memasuki sebuah ruangan, namun lupa alasan masuk ke ruangan itu. Lupa meletakkan kacamata atau kunci mobil. Atau lupa nama artis atau judul film yang Anda gemari.

Gejala seperti ini memang sering terjadi pada usia-usia pensiun atau diatasnya. Namun sekali lagi kasus ini bukanlah sebuah penyakit.

Agar Anda yakin bahwa gejala ini bukan penyakit, bila Anda menderita Alzheimer, Anda akan benar-benar tidak tahu apa yang terjadi atau terjadi gangguan fatal pada memori Anda.

Sekedar lupa bukanlah masalah ingatan yang serius. Untuk lebih meyakinkan diri Anda, cobalah melakukan uji neurologis. Jika Anda dapat lulus pada uji neurologis artinya otak Anda masih sehat atau normal. Anda sama sekali belum mengidap penyakit Alzheimer.

Bila saya mengalami masalah lupa nama seseorang, biasanya saya mencoba mengingatnya dengan mencoba menebak mulai dari abjad awal A hingga Z. Pelan-pelan biasanya akan muncul kembali nama yang terlupakan itu.

Bila lupa tempat meletakkan sesuatu atau lupa ingin melakukan kegiatan apa, biasanya saya kembali pada posisi semula, misal kursi tempat saya biasa duduk.

Mungkin tiap orang punya cara berbeda, namun yang perlu diyakini ini bukanlah gejala pikun, karena sifatnya hanya sementara. Jadi, yakinlah bahwa Anda masih sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun