Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Jalan Alor Kuala Lumpur

28 November 2023   10:00 Diperbarui: 28 November 2023   10:02 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena menghormati hajatan kreator konten terakbar se Indonesia yang diadakan Sabtu 25 November 2023, maka webinar Koteka Talk digeser waktunya ke Minggu 26 November 2023.

Koteka Talk 153 kali ini mengetengahkan topik "Makan Durian di Jl. Alor"  dengan menampilkan Ketua Koteka Gaganawati Stegmann yang beberapa bulan lalu sempat mengunjungi Malaysia dalam perjalanan mudik ke Indonesia. Untuk melengkapi bincang-bincang mengenai durian ditampilkan pula, Repa Kustipia, Ketua Komunitas Gastronomi kompasiana. Acara dipandu oleh Sekretaris Koteka, Siti Asiyah.

Gana (dok: Koteka)
Gana (dok: Koteka)

Sebagai narasumber pertama, Gana memaparkan susahnya bila ingin makan durian di Jerman. Selain hanya ada durian impor asal Thailand atau Vietnam, duriannya tidak fresh, karena harus disimpan di freezer, harus dibiarkan esnya mencair, baru dapat disantap

Suami Gana yang warga Jerman asli semula tidak menyukai durian, tetapi sekarang berubah jadi suka. Hanya putri-putri mereka yang tetap tidak suka karena dianggap berbau busuk

Saat mudik ke Indonesia tahun ini, Gana transit di Malaysia sehingga memberi kesempatan untuk berburu kuliner di Kuala Lumpur, Malaysia  Sentra kuliner malam paling fenomenal di Kuala Lumpur adalah jalan Alor.

Banyak sekali ditemukan aneka kuliner, dari durian goreng, air mata kucing, putu mayang (berwarna putih), air tebu, makanan hidangan laut (seafood), seperti lobster, sate, dimsum, dan dessert.

Yang paling membuat Gana tertarik, saat diajak berburu durian. Gana adalah pemegang rekor makan durian saat berusia 19 tahun, sanggup menghabiskan 5 gelondong durian. Karena menurut temannya yang berdomisili di Kuala Lumpur, durian Malaysia terkenal enak. Beda dengan durian Indonesia, Thailand atau Vietnam.

Pertama-tama, Gana hanya memilih durian termurah sekitar RM 45 per kg. Sedang yang termahal bisa mencapai RM 90 per kg

Temannya berpromosi untuk mencoba durian Black Thorn. Durian dengan warna duri agak kehitaman, Isi yang padat, dengan aroma lebih kuat / menyengat.

Black Thorn (dok: Koteka)
Black Thorn (dok: Koteka)


Namun saat dicicipi daging buah durian Black Thorn ini terasa creamy, sangat lembut dan amat manis

Teksturnya lebih halus dan tidak berserat. Memiliki rasa gurih seperti karamel atau butter dan sangat memabukkan. Rasa alkoholnya terasa kuat, meski matang di pohon. Beda dengan Musangking yang tidak memabukkan. Dan salah satu keistinewaannya harga mahal. Kalau tidak ditraktir temannya, rasanya sayang uang bila harus membeli durian semahal itu.

Kesimpulannya, durian Malaysia sangat enak bila dibandingkan dengan durian Monthong  atau durian Petruk yang sering dimakannya ketika masih tinggal di Semarang. Durian Malaysia enak, tapi mahal, sedangkan durian lokal enak, harganya murah lagi Yang membuat tidak kuat pada durian Malaysia adalah kadar alkoholnya yang tinggi

Untuk mengantisipasi agar jangan sakit (keracunan), Gana banyak minum air putih dan air kelapa, setelah makan durian.

Repa (dok: Koteka)
Repa (dok: Koteka)


Sebagai narasumber kedua, ditampilkan Repa Kustipia. Repa menyoroti aspek durian pada manusia. Menurut pengamatannya durian memiliki anti oksidan tinggi, memiliki zat yang membuat hormon bahagia bertambah, sehingga kita mengamati  penikmat durian itu selalu happy dan banyak tertawa.

Namun ternyata ada sebagian orang yang tubuhnya tidak bisa menerima allergen dari durian, meski ada yang bisa dinetralisir tapi ada yang tidak.

Repa mengakui menyukai durian lokal yang disebutnya durian kampung, tetapi Repa juga pernah mencicipi durian Medan, durian Petruk Jawa dan durian udang merah yang sering dipakai pada mooncake.

Rasa durian, aromanya tergantung ditanam dekat kebun apa. Pada durian lokal ada yang terasa beraroma kopi karena ditanam dekat kebun kopi.

Menurut sebuah buku yang dibacanya, mengkonsumsi durian yang berkadar alkohol tinggi masih halal asal jangan berlebihan  Yang perlu diperhatikan kadar alkohol jangan melebihi 0,5%, agar tidak membuat mabuk.

Hasil fermentasi durian, seperti tempoyak, juga masih bisa dianggap halal.

Salah satu faktor positif dari durian, bijinya bisa diekstrak untuk menjadi obat diabetes.

Durian juga dikenal bermanfaat untuk mencegah kanker, meningkatkan kualitas tidur, mengandung anti aging, memperbaiki pencernaan, dan mengurangi depresi, bagi orang yang mengkonsumsinya secara rutin.

Sudah mencoba durian Black Thorn? Siapkan DC (damaged cost) sekitar 300 ribu Rupiah per kg-nya. Bagi pecinta durian, asal pandai cari cuan pasti kepengen mencicipinya. Sekali-kalilah menjadi The  Crazy Rich from Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun