Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pemandu Wisata Juga Perlu Menjadi Content Creator

25 Oktober 2023   05:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   05:11 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Oktober 2023, DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) DKI Jakarta kembali mengadakan pengayaan bagi anggotanya. Kalau biasanya, mengenalkan destinasi wisata di Jabodetabek yang banyak diminati, kali ini (Selasa 24 Oktober 2023) nengadakan pengayaan berupa cara membuat video.

Dalam sambutannya, Indra Diwangkara, ketua HPI DKI Jakarta, yang baru datang dari Palembang, setelah mengikuti pameran, menyatakan bahwa pemandu wisata tidak hanya nendapatkan pekerjaan melalui biro perjalanan saja, yang membuat pendapatannya kecil, tetapi harus sanggup "menjual dirinya sendiri" melalui sosial media. Dan kini generasi Z lebih menyukai video pendek, maka pemandu wisata hendaknya juga perlu menjadi content creator guna meningkatkan pendapatannya. Modalnya sudah dimiliki, pandai bercerita secara story telling, sudah menguasai materi, dan mengenal destinasi wisata yang menarik.

Ira Lathief dari Biro Kreatif juga menambahkan bahwa foto saja sudah kurang menarik. Kini eranya video. Agar pemandu wisata dapat menerima order langsung bila videonya menarik calon pelanggan. Meski kini foto juga bisa dirangkai menjadi video, namun video jauh lebih interaktif. Jangan memenuhi sosial media hanya dengan foto-foto narsis saja.

Pada saat pengayaan, di bagikan (sharing) cara membuat video secara live streaming dan Reel dengan Instagram.

Untuk live streaming sebagai narasumber adalah Irfan, staf biro kreatif yang juga seorang content creator.

Dalam paparannya, Irfan menjelaskan bahwa seorang pemandu wisata akan lebih paham sebuah destinasi wisata bila sudah pernah mwmbuat konten, saat bercerita kepada peserta wisata, daripada sekedar membaca buku atau melihat video.

Misal, saat membawa pelanggan ke Kota Tua, dapat bercerita lebih detail bila pernah membuat konten mengenai meriam si Jagur. Meski cara membuat video harus melalui proses trial and error, tidak bisa instant. Makin sering membuat konten, akan menjadi terbiasa dan menjadi lebih menguasai tekniknya.

Apa yang dibutuhkan untuk melakukan live streaming? Tidak perlu kamera canggih yang mahal, cukup dengan ponsel / gawai. Sebaiknya dilengkapi dengan stabilzer / gimbal (bila obyek bergerak) dan atau tripod / tongsis (bila obyek diam, misal sedang mewawancara acaraki mengolah jamu), dan microphone.

Bila sedang mengambil gambar (shooting), untuk mengurangi getaran, sebaiknya ponsel / gawai dipegang vertikal dan jangan tangan yang bergerak, tetapi bahu yang bergerak. Perlu variasi saat pengambilan video, bisa zooming in atau out. Ponsel / gawai yang digerakkan maju mundur, atau sebaliknya obyeknya, misal makanan. Sebaiknya gunakan ponsel / gawai yang.memiliki kanera 60 rps.

Keuntungan live streaming:
* mudah
* cepat
* tanpa penyuntingan / editing
* dapat berinteraksi dengan penonton

Tips agar live streaming kita banyak yang menyaksikan, 1-2 hari sebelum hari H, bikinlah woro-woro melalui WA atau IG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun