Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Frans Magnis: 3 Tantangan dalam Etika Indonesia

25 Oktober 2023   10:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   10:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Beberapa hari yang lalu, kami mendapatkan undangan untuk mengikuti pengambilan gambar (tapping) acara Gagas RI di studio Kompas TV.

Seperti biasa, acara Gagas RI membahas tema yang diharapkan menjadi gagasan untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik guna nenyambut era emas 2045 (100 tahun merdeka).

Pada Gagas RI episode ke 5, dibahas tema "Etika Indonesia dalam Tantangan".

Dihadirkan Romo Frans Magnis Suseno sebagai narasumber dengan dua penanggap, Luh Gede Saraswati dan Budi Muliawarman.Acara dipandu dengan apik oleh penulis kolom politik Kompas, Sukidi Muliadi.

Munculnya KKN, politik dinasti, dan tumpulnya supremasi hukum, setelah reformasi 1998, menimbulkan kecemburuan pada warga yang berbeda etnis dan agama. Tergerusnya nilai-nilai etika, yang kemudian menjadi kebiasaan, hendaknya diakhiri, dan kita menemukan kembali Etika Indonesia.

Acara ini dapat sepenuhnya dinikmati melalui program Kompas TV dalam kurun 5-7 hari ke depan, setelah melalui  proses penyuntingan. tulisan ini hanya sebagai pengantar, agar pemirsa tertarik untuk menontonnya, tanpa bermaksud membagikan spoiler.

Dalam pemaparannya, Romo Magnis yang sudah sangat sepuh (berusia 87 tahun) menyebutkan bahwa sumber Etika Indonesia terdapat pada Sumpah Pemuda dan Panca Sila.

Paska reformasi, rakyat Indonesia memiliki demokrasi, hak asasi manusia dan dilaksanakannya Panca Sila.

Namun demokrasi yang kebablasan berakibat munculnya oligarkhi dan makin maraknya korupsi baik di Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif.

Jadi, kunci untuk menentukan masa depan Indonesia adalah Pemilu. Maka, kita mengharapkan kualitas etis para wakil kita, yakni jujur, berwawasan luas, berkomitmen pada keadilan, bebas korupsi, dan sadar pada tanggung jawab yang dipikulnya.

Tolak segala bentuk kekerasan, mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia, harus mampu mengatasi korupsi dan berhenti merusak lingkungan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun