Menurut Samro, Rony menulis secara detail, sehingga banyak nilai yang disampaikan.
Samro juga setuju dengan argumen Rony tentang teater virtual yang muncul saar era pandemi, namun perbedaan film dan teater virtual, teater butuh panggung dan ruang.
Teater dapat hidup saat pandemi, tapi secara virtual ada kekurangannya, karena penonton tidak dapat berinteraksi dengan pemain. Jadi, teater virtual tetap tidak dapat menggantikan nyawa teater.
Samro sepakat dengan pertunjukan musik saat pandemi, di mana Erwin Gutawa yang menampilkan Chrisje, secara virtual.
Yang menjadi keprihatinan Samro, kritikus film dan seni kurang diapresiasi di negeri ini.
Samro memuji apresiasi Rony pada film pendek dan Slamet Raharjo.
Sandiwara atau teater adalah kenyataan yang disembunyikan, sehingga perlu disampaikan. Meski menyampaikan fakta secara tersembunyi, kesenian harus menyampaikan fakta. Contoh pada film "Oppenheimer".
Jadi tulisan harus dibuat tanpa harus menunggu hoaks
Samro juga sepakat dengan Rony yang menghargai nakes. Semboyan 3M, mencuci tangan sebenarnya adalah harus membersihkan diri. memakai masker adalah agar mencegah penularan. Serta menjaga jarak, agar virus tidak mudah menulari orang lain.
Rony harus terus menulis secara konsisten, agar tetap diminati pembaca.