Saat berada di dalam ruang museum, kami menyaksikan pengunjung lalu lalang dengan didampingi pemandu maupun sendiri, baik orang asing, anak sekolah, keluarga maupun perorangan. Inilah bukti, bahwa Museja sangat diminati pengunjung.
Di bagian akhir dekat dengan pintu keluar, terdapat toko cindera mata Jakarta. Lalu dari  pintu keluar, kami menyaksikan penjara bawah tanah di bagian bawah. Sedangkan di bagian luar terdapat patung Hermes, dewa perdagangan yang dulu pernah terpasang di kawasan Harmoni.
Di seberangnya terdapat gerai-gerai kuliner Betawi, seperti es selendang mayang, tahu gejrot, kerak telor dan lain-lain. Sebagai akhir trip kali ini, kami kembali dijamu oleh papi Alex dengan segelas es selendang mayang yang colorful dan segar.
Berakhir sudah waktu untuk mengeksplorasi Museja. Memang museum sanggup bercerita banyak tentang sejarah sebuah kota.
Sudah pernahkah Anda masuk Museja?.Kalau bukan kita yang menghargai, merawat dan mencintai museum, siapa lagi ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H