Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Refleksi dari Tumbangnya Fajar/Rian & Gregoria

6 September 2023   10:32 Diperbarui: 6 September 2023   10:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Seperti kita ketahui bersama, ganda putra Fajar / Rian dan tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung telah tumbang pada hari pertama China Open 2023.

Padahal mereka adalah pemain unggulan. Fajar / Rian adalah unggulan pertama, sedangkan Gregoria adalah unggulan ke 8. Mengapa mereka bisa kalah pada babak awal ?

Pada kejuaraan bulutangkis era sekarang, yang berlangsung hampir tiap minggu, tentu diperlukan fisik dan stamina prima. Juga perlunya memiliki jurus permainan yang cepat berubah bila kondisi mencekam. Harus memiliki banyak plan, mungkin dari plan A hingga plan J.

Terlebih pemain unggulan, pasti rekaman permainannya sudah dipelajari oleh pelatih dan pemain lawan. Memang menjadi pemain unggulan banyak untungnya, sering mendapatkan 'bye' pada saat pengundian lawan tanding, juga jarang langsung bertemu lawan tangguh.

Melihat rekam jejak Fajar / Rian yang beberapa kali harus tersingkir pada babak awal. Yang dalam kejuaraan paling dekat adalah kejuaraan dunia 2023 terhadang oleh pasangan muda Taiwan Lee / Yang, dan China Open 2023 oleh pasangan Denmark, Kim Astrup / Andreas Rasmussen.

Memang sebagai pasangan yang menyandang peringkat pertama dunia, pasti banyak yang berambisi mengalahkannya. Pemain lawan akan sangat puas bila berhasil mengalahkan pemain peringkat atas / unggulan, meski besoknya akan tumbang oleh pemain lain.

Meski Fajar / Rian telah berjuang maksimal, tapi bila jurus pamungkasnya sudah diketahui lawan akan sulit untuk keluar dari kekalahan. Sebagai peringkat satu harusnya memiliki banyak jurus pamungkas, sehingga lawan dapat dikecoh. Kita harus belajar dari keberhasilan Cuncun / Johan Wahyudi, Christian Hadinata / Ade Chandra, dan Kevin / Marcus. Yang mampu mempertahankan peringkat utamanya dalam waktu relatif lama. Meski tiap era ada masalahnya sendiri-sendiri, namun bila Fajar / Rian beberapa kali harus tersingkir pada babak awal, dikawatirkan peringkat dunianya akan mudah dikudeta atau bakal cepat merosot, bahkan akan sulit menembus Olympiade Paris.

Demikian pula dengan Gregoria, tunggal putri satu-satunya andalan Indonesia saat ini. Awal tahun 2023 sudah membaik prestasinya, dipuncaki dengan menjadi juara Spain Master 2023. beberapa kali mencapai semi final dan final hingga peringkatnya melonjak dari puluhan lalu masuk 10 besar dunia, atau tepatnya no. 8.

Dengan masuk ke deretan 10 besar, besar harapan Gregoria dapat  menuju Olympiade Paris guna meneruskan tradisi emas dari Susi Susanti.

Bila Gregoria tumbang dari 4 ratu bulutangkis dunia (An Se Young, Akane Yamaguchi, Tai Tsu Ying, atau Wang Zhi Yi), banyak BL yang masih memakluminya.

Tapi kalau kemarin, harus kalah dari pemain debutan asal Vietnam, Thuy Linh Nguyen yang baru muncul saat SeaGames yang lalu tentu sangat mengejutkan. Apalagi tampak Gregoria panik, karena serangan cepat dari Nguyen sehingga permainan aslinya tidak berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun