Koteka Trip 8 yang menjelajah kraton Yogyakarta, sempat mengunjungi Dalem Benawan. Disini rombongan Koteka Trip 8 disambut RM Hertriasning atau yang akrab disapa Gusti Aning. Gusti Aning mengenakan surjan yang terbuat dari kain perca, dengan tujuan mengurangi sampah industri tekstil. Bersama istri dan stafnya, pembina Faircle ini menceritakan apa itu Faircle.
Faircle terbentuk dari keprihatinan pada UMKM yang sulit berkembang. Harusnya UMKM harus menjadi urat nadi perekonomian. Sebagai gerakan ekonomi dari berbagai pihak untuk nengembangkan potensi masyarakat, Faircle berujud koperasi jenis baru. Cara kerjanya mirip loka pasar (marketplace) yang banyak dioperasikan di dunia.
Selain untuk pasar dalam negeri, Faircle juga menyasar pasar Eropa, sehingga mereka banyak berpameran disana.
Selain membuat dan memasarkan produk-produk konsumen, seperti vaju, kaos ,tas, dan barang kerajinan, Faircle juga memasarkan the artisan green tea dan barang kerajinan dari pandan laut yang ramah lingkungan. Selain itu juga mengelola tour dengan konsep kuliner dan edukasi
Pada kesempatan hadirnya rombongan Koteka Trip, ditunjukkan cara minum teh organik berkualitas. Yang dulu menjadi tradisi raja-raja Yogya pada jam 6 dan 11. Uniknya air untuk membuat teh berasal dari dua sumber air, yakni Nyai Jalatunda untuk air membuat teh dan Kyai Jalatunda untuk mencuci peralalatan minum teh.
Teh disajikan dalam teko dengan gula terpisah dengan rapadan bila tradisi minum teh ini dibiasakan, pasti akan terbentuk ketahanan ekonomi bagi para petani teh. Filosofi minum teh adalah untuk kebaikan jiwa dan jasmani.
Saat menyambut tamu, warga kraton Yogya yang beragama Islam selalu mengenakan surjan. Surjan berasal dari kata sarujan yang artinya pelita hidup. Memiliki jumlah kancing sesuai dengan ajaran Islam.
Pada paket tour kuliner biasa disajikan kuliner zaman dulu, yang sudah sulit didapatkan di luar kraton.
Contoh kuliner disajikan kepada rombongan Koteka Trip, yaitu songgo buwono sebagai appetizer berupa roti zoes dengan isi daging dan mayonnaise. Sebagai main course disajikan Gacok Ganem, berupa nasi merah berbentuk kerucut dengan bola-bola daging dan sayur lodeh. Sedang sebagai dessert disajikan Manuk Enom, berupa pudding tape dengan emping.
Di samping menikmati kuliner, wisatawan bisa menikmati sajian tarian klasik yang hanya dapat disaksikan di kawasan kraton, belajar membatik atau anyaman, yang nantinya hasilnya dapat dibawa pulang sebagai cindera mata.
Mengenai harga paket tour Gusti Aning tidak berkenan menyebutkan, lihat saja di situsnya, kilahnya diplomatis.
Inilah sekelunit kegiatan Koteka Trip 8 to Kraton Yogya. Menurut agenda, rencananya akan mengunjungi Taman Sari.
Yuk, wisata menikmati kejayaan masa lalu di kraton Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H