Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Papua Tanah Damai

13 Agustus 2023   06:30 Diperbarui: 13 Agustus 2023   06:34 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu bila kita harus bertugas di Papua, yang dikawatirkan adalah terkena penyakit malaria, sehingga harus berbekal pil kina. Kini, bila kita ditugaskan di Papua yang dikawatirkan kondisi tidak aman, karena adanya serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dulu disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sering mengganggu keamanan dengan korban dari TNI/Polri maupun warga sipil. Tujuan KKB adalah memisahkan diri dari NKRI. Itulah sebabnya, anjungan Papua menegaskan dengan tagline "Papua Tanah Damai".

Saat ini, TMII hanya memiliki dua anjungan dua provinsi di Papua, yakni Papua dan Papua Barat. Padahal saat ini pulau Papua sudah berkembang menjadi enam provinsi, dengan tambahan provinsi Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya.

Patung Pria Papua (dokpri)
Patung Pria Papua (dokpri)

Patung Wanita Papua (dokpri)
Patung Wanita Papua (dokpri)

Setelah mengunjungi anjungan provinsi Sumatera Barat, anjungan berikutnya yang kami kunjungi adalah anjungan Papua atau pavilion Papua. Di bagian depan, kami disambut dengan patung pria dan wanita Papua. Lalu kami memasuki salah satu rumah adat, yakni rumah Kariwari.

Rumah kariwari (dok: Ira)
Rumah kariwari (dok: Ira)
Anjungan Papua yang kami kunjungi adalah bangunan yang baru saja direvitalisasi.

Di rumah Kariwari, kami disambut Rachel, pemandu wisata lokal yang memiliki ayah orang Papua dan ibu Jawa.

Rumah Kariwari adalah rumah adat Tobati Enggros yang terdapat di teluk Youtefa dan danau Sentani. Bentuknya limas segi delapan. Merupakan tempat bermusyawarah, dan hanya khusus diperuntukkan bagi  laki-laki. Di Papua terdapat sekitar 250 suku, bangunan rumah Kariwari ini terdiri tiga lantai.

Di dalam rumah Kariwari, kami menyaksikan aneka kerajinan dan pernak-pernik khas Papua. Seperti pakaian adat, patung Asmat, aneka senjata perang, perahu, komoditi yang sering dibarter, pakaian perang, alat musik tradisional, koteka, burung cendrawasih, dan patung upacara tradisional untuk memanggil arwah dan  membuat tatto pada anak anak laki-laki yang dianggap sudah dewasa.

Patung Pria berkoteka (dokpri)
Patung Pria berkoteka (dokpri)

Patung Wanita dengan anaknya (dokpri)
Patung Wanita dengan anaknya (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun