Kota Bogor sebagai satelit bagi kota Jakarta, sering menjadi kota tujuan untuk rekreasi pada hari libur nasional, atau akhir pekan. Pemkot Bogor sudah banyak membina Kampung wisata sehingga Kota Bogor yang tadinya orang sulit menemukan tempat wisata menjadi mudah. Berbeda dengan Kabuparlen Bogor yang banyak memiliki wisata alam dengan banyaknya curug.
Selain Kampung wisata, Bogor memiliki titik-titik heritage, dari Kebun Raya Bogor, istana Bogor, museum, kantor pos, kantor walikota, hotel Salak, katedral Bogor, stasiun Bogor dan bangunan-bangunan kuno lainnya yang telah digunakan pada era kolonial.
Selain pusat kuliner di daerah pecinan kota Bogor (jalan Surya Kencana) juga terdapat toko roti jadul yaitu Bogor Permai.
Ternyata Bogor juga masih memiliki kopi tertua, yaitu Kopi Bah Sipit merek Kacamata. Sudah mulai dipasarkan sejak 1925, jadi mendekati satu abad usianya.
Kedai atau warung Kopi Bah Sipit ini terletak di kawasan keturunan Arab atau Little Arab-nya kota Bogor, tepatnya di jalan Empang. Beberapa meter di belakang Bogor Trade Mall (BTM). Tersembunyi diantara toko parfum, kayu gaharu dan toko oleh-oleh haji.
Kenapa kedai kopi Bah Sipit berada di kawasan keturunan Arab? Karena warga keturunan Arab sangat menyukai kopi Robusta. dan jenis ini adalah produk andalan Bah Sipit.
Aku mengetahui kedai Kopi Bah Sipit saat Vlomaya dan KPK berkolaborasi mengadakan bincangpreneurship.
Selain mengikuti talk show dengan narasumber, teh Nancy, generasi ketiga dari Yoe Hong  Keng. Sambil mengikuti talk show, aku juga menikmati kopi hitam bersama camilan roti gambang dan cookies Aku juga sempat melihat proses pembuatan kopi dari biji kopi digiling (secara manual dan dengan mesin), disaring (pouring) sambil pelan-pelan dicampur dengan air panas sekitar 90 derajat Celcius sehingga terhidang kopi yang enak. hanya proses roasting tidak kulihat karena merupakan rahasia perusahaan.
Kopi hitam tanpa gula Bah Sipit memiliki kualitas premium karena berupa kopi asli, tanpa campuran, seperti jagung  dan essence. Tentu harganya juga premium.
Aku dan teman-teman Kompasianer menikmati kopi Bah Sipit dalam dua versi kopi hitam tanpa gula, juga tersedia kopi putih atau kopi bergula.
Saat memasuki kedai kopi Bah Sipit yang berada pada rumah jadul, dengan etalase dan lemari jadul. Meja dan kurirnya juga jadul. Hanya sekarang sudah ada kulkas, untuk nenyimpan kopi siap minum, berupa es kopi, es kopi mix, es kopi gula aren dan ladies drink.
Pada etalase tersusun rapi kopi bubuk Robusta dengan kertas sampul coklat, produk andalan sejak 1 abad yang lalu. Kopi Robusta berasal dari perkebunan kopi di Bogor maupun Lampung. Selain itu juga tersedia kopi saset hitam dan putih, kopi drip dan kopi Arabica grade kelas satu dari Gayo, Toraja, Preanger dan Bali.
Karena termasuk kopi premium, maka Kopi Bah Sipit hanya bisa diperoleh di kedainya, maupun melalui reseller dan e-commerce.
Bagi para pecinta kopi, yang benar-benar penikmat kopi sejati, cobalah Kopi Bah Sipit. Tentu bagi penikmat kopi akan merasakan bedanya, cita rasa kopi murni yang sangat berbeda kualitas dengan kopi dengan campuran jagung atau essence.
Kalau Anda hanya peminum Kopi biasa tentu akan sulit merasakan bedanya. Karena kopi dengan essence sudah menyihir indra penciuman Anda.
Sesaplah Kopi Bah Sipit hitam / tanpa gula pelan-pelan, dan nikmatilah bersama camilan manis. Akan terasa betapa manisnya kehidupan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H