Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Banting Setir, Siapa Takut?

10 Juli 2023   05:00 Diperbarui: 10 Juli 2023   06:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur ini pengalaman pribadi, banting setir dari pekerjaan industri teknologi informasi (hitech) yang sudah dgeluti 20 tahun ke  industri lingkungan Hidup (environment) yang kotor  dan sama sekali baru.

Pada industri teknologi informasi, bisa dikatakan memegang semua kini, dari produksi hingga pemasaran. Memilih produk terbaik di Taiwan, lalu diproduksi atau dirakit di Indonesia, dan nemasarkan secara agresif ke seluruh Indonesia.

Dalam pengalaman selama 20 tahun itu, diperoleh pengalaman bahwa industri ini akan mencapai titik sunset pada suatu saat, karena perkembangan internet yang begitu masif, menyebabkan orang dari manapun dapat mencari produk terbaik, mendapatkannya, membelinya, merakitnya dan kemudian memasarkannya.

Terjadilah persaingan yang kurang sehat, karena teknologi sudah hampir sama, tinggal perang harga dan KKN, karena siapa yang lebih nekad akan berpeluang lebih besar.

Lalu juga melihat kemampuan memberikan nilai tambah pada produk. Tidak dijual sebagai produk apa adanya, kemampuan yang terbatas, karena beberapa pemegang saham sudah migrasi ke luar negeri. Kesimpulannya, industri ini sudah kurang menarik lagi.

Untuk banting setir ke industri lain tentu tidak mudah. Pada sebuah kesempatan bertemu dengan seorang teman, yang minta membantu perusahaannya di luar kota. Industrnya sama sekali baru, yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dahulu.

Dan ekstreemnya kondisi kerja berubah drastis, dari yang serba bersih ke serba kotor, karena berkaitan dengan limbah.

Tugas yang baru adalah memelihara lingkungan hidup, agar limbah diolah dengan benar. Tiap hari bersentuhan dengan TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) yang isinya batang-barang bekas pakai dan juga limbah induatri yang tidak boleh dibuang langsung ke sungai / laut / danau maupun ditimbun di lahan kosong di hutan atau lahan sendiri.

Setelah dikumpulkan di TPS, barulah diangkut untuk dibawa ke tempat pengelolaan. Tugasnya adalah menyelia proses pengolahan limbah dengan baik dan benar, yang sesuai dengan peraturan pemerintah untuk melindungi lingkungan hidup dari dampak limbah industri.

Secara teknis, tidak tahu proaesnya, karena ini tugas ahli-ahli teknik kimia yang neakukan permusannya di kantor pusat. Tugas pada pusat pengolahan limbah adalah nengatur agar proses pengolahan dilakukan secara benar agar tidak melanggar hukum yang berlaku.

Jadi banyak belajar hal baru, banyak belajar tiap hari. Bertemu dan berkenalan dengan banyak orang baru, baik di perusahaan maupun di tempat pelanggan. Tapi ini adalah tabtangan yang menarik, bagi kita yang sudah berani banting setir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun