Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengayaaan Profesi Bagi Para Pemandu Wisata

14 April 2023   13:04 Diperbarui: 14 April 2023   13:19 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


DPD HPI (Himpunan Pemandu wisata Indonesia) DKI Jaya guna memperkaya wawasan anggotanya tahun ini akan mengadakan seminar / kunjungan ke berbagai destinasi. Acara pengayaaan pertama dilakukan kemarin 13 April 2023 dengan melakukan kunjungan ke destinasi yang sering diminati di Jakarta, khususnya untuk wisata religi, yaitu simbol hidup toleransi di Indonesia, mesjid Istiqlal dan Katedral.

Diikuti sekitar 30 orang baik pengurus HPI, anggota, maupun undangan. Kami berkumpul di pintu 5 Al Fattah, lalu mulai memasuki mesjid terbesar di Asia Tenggara ini.

Rombongan diterima di ruang Humas mesjid Istiqlal oleh salah seorang pemandu wisata mesjid Istiqlal, Pak Didi yang nanti akan memandu kami selama kunjungan.

Bangunan mesjid yang sudah berusia 40 tahun lebih ini baru saja selesai  direnovasi. Karena bersifat cagar budaya maka bentuk asli tidak boleh dirubah. Jadi renovasi hanya menyentuh halaman umum, seperti tempat parkir, pencahayaan (lighting), penempatan pentipan alas kaki di bagian luar dan dibangunnya terowongan silaturahmi yang menghubungkan mesjid Istiqlal dengan Katedral. Usulan membangun jembatan penyeberangan ditolak, karena tidak memiliki marwah toleransi. 

Sayang sekali terowongan silaturahmi ini belum dibuka untuk umum, meski sudah jadi, karena belum diresmikan. Sekarang kendaraan tidak dapat parkir didekat mesjid, harus di basement, sedang bus hanya dapat menurunkan penumpang didepan mesjid, lalu bus parkir di IRTI dan menjemputnya kembali bila rombongan telah selesai berkunjung.

Mesjid Istiqlal terbuka untuk semua golongan, Muslim maupun non Muslim, asal berpakaian sopan, khusus wanita harus mengenakan kerudung dan mematuhi peraturan mesjid.

Jadwal kunjungan sudah diatur pada jam 10.00-11.30, 13.00-15.00 dan 15.30-16.30, terdapat dua kali jedah (break) pada saat pelaksanaan sholat. Tiap hari Jum'at tidak menerima kunjungan, atau bisa dilakukan  dengan persetujuan khusus manajemen mesjid Istiqlal. Setiap kunjungan harus didampingi pemandu dari mesjid Istiqlal meski sudah didampingi pemandu wisata.

Mesjid Istiqlal mulai dibangun tanggal 25 Agustus 1961 diatas reruntuhan benteng Belanda, didekat Taman Wilhelmina dan cukup berjauhan dengan kawasan Muslim.

Dibangun berdasar disain dari Ir. Frederice Silaban, asal Medan yang sudah memiliki kantor di Jakarta. Sempat mangkrak karena adanya mega proyek, seperti stadion Gelora Bung Karno sehingga baru selesai 22 Februari 1978.

Dibangun diatas tanah seluas 9,5 ha, berdisain minimalis, yang tidak lekang oleh zaman dan menyiratkan kemodernan Indonesia, berbentuk kotak Menggunakan bahan stainless steel dari Jerman dan marmer Italia, sehingga kuat, anggun, sejuk dan dingin. Mesjid Istiqlal juga sempat menerima predikat green building karena memiliki hutan kecil dan ventilasi terbuka.

Memiliki tiang kubah yang memiliki 7 warna dengan kubah utama berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang. Ujung kubah menggambarkan bulan sabit dan bintang yang berarti mengutamakan kemanusiaan. Disain mesjid banyak menyiratkan simbol-simbol yang mudah ditemukan di laman Google.

Meski menggunakan nama dalam bahasa Arab, Istiqlal artinya merdeka atau kemerdekaan. Secara total dapat menampung hingga 200 ribu jemaah.

Pada akhir kunjungan, Ketua Biro Kreativitas dan Inovasi DPD HPI DKI Jaya, Indra Diwangkara sempat menyerahkan plakat, cindera mata dan sumbangan hasil pengimpulan dana darii peserta.

Katedral Jakarta

Sebagian peserta menunaikan sholat, sebagian lainnya nenunggu di Katedral Jakarta, cukup dengan menyeberangi jalan saja. Disebut Katedral karena uskup Jakarta yang merangkap sebagai Kardinal berdomisili di gereja ini. Nama benarnya adalah gereja Santa Maria Diangkat ke Surga.

Di halaman gereja terdapat simbol Garuda Pancasila dalam ukuran besar, juga boneka berbusana adat berbagai suku yang ada di Indonesia  Pada bagian samping gereja terdapat gua Maria.

Kami mulai mengunjungi Museum Katedral karena jam 16.00 sudah tutup Disini kami diterima Ibu Lili dan pak Gregorius. Pak Gregorius yang memandu kami keliling museum. Di bagian depan terdapat foto pendiri museum yaitu pastor Rudolphus Kurris.

Kemudian museum menggambarkan masuknya agama Katolik di nusantara. Yang disusul ruangan dengan foto-foto Kardinal dari mulai dijabat orang Belanda hingga Kardinal bangsa Indonesia.

Kemudian ada ruangan yang menyimpan buku baptis dan pencatatan nikah secara Katolik. Juga ada ruang theater yang memutar film selama 1 jam yang terpaksa kita lewati.

Pada lantai dua Museum, terdapat replika patung Bunda Maria berbusana Jawa yang aslinya terdapat di dalam gereja. Juga barang-barang pribadi beberapa tokoh Katolik.

Selanjutnya Ibu Lili mengantarkan kami memasuki kedalam gereja dari samping. Dimana terdapat patung  Maria dan bayi Yesus dalam busana Jawa, patung Bunda Maria berbusana Jawa, altar, organ pipa kuno, mimbar khotbah, 14 lukisan ubin kisah sengsara buatan seniman Belanda  Theo Molkenboer, juga kaca patri dengan motif berbeda namun terkesan harmonis. Terdapat tiga altar, altar utama, altar Santa Maria dan altar Santo Yoseph.

Katedral (dokpri)
Katedral (dokpri)


Dibagian sisi kiri altar utama, terdapat tahta uskup, yang disebut 'Kathedra"

Di bagian depan Gereja bagian samping terdapat parung Maria memangku jenasah Yesus.

Bangunan Gereja mengacu arsitektur neo gothic dengan tiga menara, yaitu menara Angelus Dei, menara Benteng Daud dan nenara Gading.

Di bagian depan Gereja, terdapat nonumen granite hitam untuk mengenang Komisaris Jenderal Leonardus Petrus Josephus Borggraaf Du Bos de Gisignies yang verjada mendapatkan tanah untuk lokasi gvereja

Bagi yang ingin berkunjung ke Museum Katedral, tiap hari Senin tutup. Minggu mulai buka ham 12.0-16.00, hari lain mulai jam 10.00.

Setelah berfoto bersama, Ketua Bro Kreatifitas & Inovasi DPD HPi DKI Jakarta menyerahkan plakat, cindera mata dan sumbangan dari peserta.

Berakhirlah acara pengayaaan bagi anggota HPI DKI Jaya, sebagian peserta mengikuti acara buka puasa bersama di mesjid Istiqlal. Sebagian langsung pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun