Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kudus Memiliki Dua Museum Satu-satunya di Indonesia

24 Maret 2023   08:00 Diperbarui: 24 Maret 2023   16:52 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Kretek (sumber: terasjabar id )


Koteka, komunitas traveler Kompasiana berkolaborasi dengan Semarkutiga.com, komunitas Kompasiana yang berdomisili di Semarang-Kudus-Salatiga dan sekitarnya telah diundang oleh Dispar Kudus. Berangkatlah 5:wakil dari Koteka dan 5 wakil dari Semartigaku.com dalam program "Kudus on the spot Family Camp" atau "Dolan Kudus Lebih Keren". Ke 10 wakil ini dikawal oleh koordinatornya Ednadus mewakili Koteka dan mbak Sri Subekti mewakili Semartigaku.com.

Salah satu kunjungan yang dilakukan adalah mengunjungi dua Museum kebanggaan kota Kudus, karena merupakan satu-satunya di Indonesia.

1. Museum Kretek

Kretek adalah rokok khas Indonesia yang sudah terkenal hingga mancanegara. Bahkan orang terkaya di Indonesia adalah orang Kudus, pemilik pabrik rokok Djaroem.

Museum Kretek ini berada di desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, pendirian museum ini merupakan prakarsa mantan Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam pada tahun 1986. Ide ini tercetus karena Gubernur sangat kagum dengan kinerja pabrik Kretek yang mampu menggulirkan perekonomian daerah.

Museum Kretek ini menempati area seluas 2 HA dan memberikan infotmasi mengenai sejarah rokok kretek. Tentunya dengan didukung koleksi dan replika alat pembuat rokok dari buatan tangan hingga dengan penggunaan mesin.

Dengan ribuan koleksinya, museum Kretek dapat memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai perkembangan Kretek di Kudus pada khususnya, maupun di Indonesia pada unumnya. Juga kita dapat mengenal tokoh-tokoh kretek, dari era Nitisemito melalui dokumentasi foto dan video. Sejarah ditampilkan dengan rinci dan komprehensif dari masa lalu hingga kini

Di dalam museum ini kita dapat menyaksikan alat giling tembakau dan cengkeh, mesin pemotong tembakau hingga proses pembuatan menjadi rokok.

Disamping museum juga disediakan wahana permainan untuk menarik minat remaja Dan anak-anak seperti Flying Fox, kereta mini, Taman air, mandi bol dan terapi ikan

2. Museum Jenang

Terletak di dekat Alun-alun kota Kudus, tepatnya di Jalan Sunan Muria, Desa Glantengan, Kecamatan Kota dan berada di lantai dua,sedangkan lantai satu digunakan untuk toko yang menjual jenang.

Diprakarsai oleh swasta, Mubarak Food, mengingat Kudus adalah kota penghasil jenang terbesar di Jawa Tengah. Melalui museum ini dikisahkan perkembangan jenang dari masa lalu hingga kini.

Jenang Kudus berawal dari usaha rumahan H. Mabrun dan Hj Alawiyah yang mulai pembuatan di rumah jl. Sinar 33 hingga dijual di pasar Bubar Menara pada tahun 1930. Produk ini berupa makanan yang terbuat dari teping beras ketan yang diolah secara manual, memiliki rasa legit, dijual tanpa merek, hingga akhirnya menggunakan merek alamat rumahnya. Pelan-pelan akhirnya makanan ini disukai banyak orang dan menjadi oleh-oleh khas Kudus. Merek Sinar 33 ini kini bermetamorfosa menjadi Mubarak Food

Tampak depannya berupa rumah adat Kudus. Di dalamnya menggambarkan perkembangan jenang berupa diorama, dari proses pembuatan Jenang, alat yang digunakan dari dulu hingga kini serta perkembangan disain kemasan. Lalu ada juga menara Kudus, Kitab Al Quran raksasa serta maket makam Sunan Kudus.

Museum Jenang (sumber: satunews com)
Museum Jenang (sumber: satunews com)

Kesan religius tergambar dengan jelas dari petuah generasi awal pembuat jenang ini H. Mabrun dan Hj. Alawiyah yang memiliki falsafah 'Gusjigang' sesuai ajaran Sunan Kudus, yang artinya selain pinter berdagang, orang harus pintar nengaji.

Generasi kedua dilanjutkan oleh Shochib Mabrun Istidaiyah dan kini dikelola generasi ketiga Muhammad Hilmy Nujurmullany.

Museum Jenang ini dibuka tahun 2017 juga menyediakan baju adat Kudus yang disewakan bagi yang ingin berswa foto di seluruh pojok museum.

Nah, bagi yang sempat berkunjung ke Kudus, jangan lupa untuk mengunjungi dua Museum satu-satunya di Indonesia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun