Losmen Melati adalah penginapan misterius di daerah terpencil, yang dimiliki oleh Melati yang juga misterius tetapi selalu menjamu teh pada setiap tamu losmennya. Bangunan losmen ini sangat tua, dengan gaya vintage dan banyak dihiasi properti kuno.
Jangan mencoba mencari bangunan tempat pengambilan gambar film ini, karena seluruh properti diambil di dalam studio di Batam, meski nomor polisi pada kendaraan adalah nomor polisi wilayah Jawa Tengah, Â H dan AD.
Film "Losmen Melati" ini adalah produk perdana Infinite Studio dan Carchplay. Sengaja memilih genre horror karena genre ini sangat disukai penonton Indonesia, namun berusaha menampilkan konsep film horror yang menggabungkan konsep nasional dan Barat.
Tokoh utama film ini, Melati diciptakan dengan karakter yang berbeda daripada film-film horror lainnya, anggun, anti hero, misterius tetapi mengundang empati. Mereka berupaya menciptakan ikon horror baru agar penonton Indonesia tidak terpaku hanya pada Suzanna saja.
Setiap pengunjung losmen ini dipastikan setelah masuk, tidak akan keluar dalam keadaan hidup. Meski di film ini hanya diwakili oleh keluarga kecil pasutri dengan putranya yang baru saja menghadiri pemakaman Ibu sang isteri dan pasangan muda- mudi yang tengah berpacaran. Bukan pengunjung atau tamu hotel, juga mengalami nasib yang sama, seperti pada tokoh polisi dan sepasang sopir mobil derek yang rakus dan ingin merampok losmen ini mati juga karena memasuki losmen ini.
Secara properti film ini patut diacungi jempol, Sangat detail. Para pemainnnya memainkan karakternya masing-masing dengan baik. Bahkan Kiki Narendra yang phobia tikus dan Samuel Panjaitan yang phobia ayam sanggup menjalankan perannya dengan apik. Alexandra Gottardo sebagai Melati juga all-out berani memainkan  semua peran tanpa digantikan oleh pemain pengganti (stunt woman).
Selain berkisah tentang pengunjung yang setelah masuk tidak dapat keluar dalam keadaan hidup. film besutan duo sutradara Mike Wiluan dan Benny Christian ini  juga pelan-pelan mengungkap kisah kelam terjadinya kisah misteri hingga Melati memiliki losmen ini dengan rencana gelapnya akibat kutukan yang terjadi pada rumah yang menjadi losmen ini.
Struktur film dibuat maju mundur namun kurang berhasil menyajikan story telling yang tepat, sehingga penonton sulit mencerna dengan mudah.  Keluarga campuran suami Belanda dan isteri wanita pribumi yang memiliki seorang putri, Melati. (Melati kecil diperankan oleh Adinda). Suatu saat Ibu Melati ini menderita penyakit aneh, sehingga oleh masyarakat dianggap mendapat kutukan. Secara diam-diam berobat ke dokter Kusno (Kiki Narendra), seorang dokter yang tidak percaya mistis.
Suatu hari Ibu Melati digantung oleh masyarakat. Sigit (Fandy Christian) anak dr. Kusno berhasil menurunkan mayat Ibu Melati dan membawanya ke kamar khusus tempat experiment dr. Kusno.
Sebelum dr. Kusno tewas akibat experimentnya yang nempertentangkan dunia mistis dengan dunia kefokteran, Sigit sempat melamar Melati, tapi ditolak
Rumah kediaman dr. Kusno akhirnya dijadikan losmen oleh Melati (Alexandra Gottardo)Â dengan rencana terkutuknya.
Sejak itu losmen ini menjadi misterius, Melati yang dibantu Golok (Samuel Panjaitan) sebagai penerima tamu, mengoperasikan losmen terkutuk ini. Setiap ada korban, langsung dibersihkan oleh Golok dan mengkremasi mayatnya pada mesin kremasi milik dr. Kusno. Kepolisian yang mengutus seorang polisi untuk menyelidiki losmen ini juga sempat dihabisin oleh Melati.
Keseraman film ini menampilkan ulah boneka seperti pada film Barat. Kemisteriusan Melati hampir saja terbongkar, ketika ada  sepasang sopir mobil derek yang berniat merampoknya. Namun keduanya juga mengalami nasib sial, meski hampir saja nebguak misteri ratusan tahun pada losmen ini
Seorang polisi lain bernama Fadil (Dwi Sasono) menyelidiki losmen misterius ini. Mau tahu hasilnya? Tampaknya akan terjawab pada sekuel film ini. tunggu ya.
Satu kejanggalan yang penulis saksikan adalah kondisi jorok pada toilet dan bathtub pada losmen ini. Meski film horror seharusnya tetap bersih  Agar tamu bersedia memasuki losmen ini.
Bagaimana akhir film ini?  Saksikan sendiri bila Anda penasaran di bioskop mulai 16 Maret 2023. Seperti poster film ini yang menampilkan lampu penunjuk (neon sign) tulisan 'Losmen Melati' dengan huruf "el" padam, maka losmen ini terbaca sebagai Losmen Mati. Karena betul setiap pengunjungnya pasti akan mati. Jadi, sesuai dengan tagline pada poster film 'Selamat Beristirahat Dengan Tenang'.
Terima kasih pada Komik yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk menghadiri konferensi pers & screening film ini.
Berani menginap di Losmen Melati?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H