Petunjuk arahnya juga kurang jelas, setelah memasuki ruang wudhu yang berdekatan dengan toilet, pengunjung harus keluar melalui arah berbeda.
Sambil minum penulis memantau WA Group dan memperoleh informasi bila Mbak Muthiah dan Pak Taufik sudah menunggu di depan Gereja, bersama Lintang Ayu, seorang Kompasianer Solo.
Penulis segera menuju lokasi berkumpul, lalu kami nenunggu teman&teman yang makan siang. Setelah menunggu selama 1 jam akhirnya sebagian rombongan muncul, tapi rombongan dari KJog infonya masih didalam masjid.
Sebenarnya setelah mengunjungi masjid Syeikh Zayed Solo kami agendanya akan mengunjungi Mangkunegara. Karena sudah siang, kami kawatir sudah tutup, akibatnya rombongan terbagi tiga: KJog masih didalam masjid, teman-teman yang sudah makan siang menuju Mangkunegara, sedangkan yang belum makan siang ditemsni Lintang berburu kuliner Solo.
Ternyata rombongan yang menuju Mangkunegara gagal masuk, karena area Mangkunegara ditutup, untuk keperluan even. Mereka langsung menuju  stasiun Solo Balapan. Dan bertemu rombongan KJog.
Saat selesai makan siang, rombongan lainnya terpaksa menuju stasiun Purwosari karena lebih dekat. Akhirnya kami berada dalam rangkaian gerbong yang sama, meski berada pada gerbong berbeda. Menuju Jogya Dari Solo.
Jadi akhirnya kami bertemu di stasiun Tugu lalu memutuskan untuk mengekaplorasi Malioboro. Di Malioboro, rombongan juga kembali terpenxar. Rombongan KJog undur diri pulang duluan, rombongan lain menyusuri Malioboro lebih cepat, sementara tertinggal di belakang Sukma dan mbak Sri.
Rombongan terbesar kembali berpencar, karena Mbak Selsa memiliki misi sendiri mencari sesuatu. Lainnya makan malam pada sebuah gerai di Malioboro, sambil menunggu hujan reds
Sementara kabarnya mbak Sri dan Sukma ke Plaza Malioboro.
Ketika kami selesai makan, kami menuju lokasi yang ditunjukkan mbak Sri dan Sukma, dicari ternyata tidak ada. Rupanya mbak Sri dan Sukma kembali ke ujung Malioboro di dekat stasiun. Karena masih hujan rintik-ribtik dan jalan Malioboro tertutup untuk dilewatii kendaraan akibatnya kami kesulitan menjemput mbak Sri dan Sukma. Kami hanya bisa memberi saran, pulang baik becak atau Trans Jogya. Akhirnya mbak Sri dan Sukma memilih naik becak
Rombongan lainnya pulang ke homestay dengan baik Trans Jogya. Ketika rombongan tiba di depan homestay, menemukan becak yang dinaiki mbak Sri dan Sukma. Ini aneh, karena mereka berangkat dulu seharusnya tiba duluan.