Untuk mengetahui sejarah Tamansari secara lengkap, sebaiknya kita menggunakan jasa pemandu lokal. Yang biayanya sukatela, tergantung kepuasan kita atas penjelasan mereka.
Lalu ada juga bangunan yang dinamakan Gedhong Sekawan, empat bangunan yang dulu digunakan untuk beristirahat keluarga raja / sultan.
Lalu yang menjadi tujuan utama ke Tamansari adalah melihat kolam pemandian selir dan menurut penjelasan pemandu lokal, sultan memilih selir dengan cara melemparkan bunga . Selir yang menerima bunga, artinya yang dipilih oleh sultan.
Sayang sekali bangunan Tamansari ini pernah didera beberapa kali gempa maupun serangan bangsa asing.
Sayang sekali karena kerusakan yang parah, Sumur Gumuling yaitu masjid bawah tanah sekarang tidak boleh dikunjungi. Juga bangunan yang disebut Pulo Kenanga. Tempat ini sekarang terletak diantara perumahan penduduk. Kita hanya bisa mengintip saja, tidak dapat memasukinya.
Padahal masjid ini memiliki akustik yang bagus, tanpa pengeras suara, suara imam dapat terdengar jelas.
Setelah puas menyaksikan dan berfoto di Tamansari kami menuju homestay sambil menunggu teman-teman lainnya berdatangan.
Mau tahu keseruan "Click Goes to Yogya' ? Ikuti terus laporan eksklusif langsung dari Yogya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H