Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manfaat Lansia Senang Bicara

8 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 8 Maret 2023   04:57 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Beberapa anak cucu merasa jengah bila harus hidup berdampingan dengan orang tua atau kakek neneknya, Hal ini disebabkan orang lansia cenderung banyak bicara, cerewet, apa saja dikomentari, apalagi yang dianggapnya tidak sesuai dengan tindakan pada eranya  Dampaknya anak cucu kurang merasa bahagia bila harus tinggal serumah dengan orang lansia. Padahal sebagai anak yang berbakti, seharusnya wajib merawat orang tuanya pada hari senja kehdupannya.

Akibatnya, beberapa anak cucu sering terlibat cekcok, dan berakhir dengan sikap anak cucu tidak bersedia menerima kehadiran orang tua atau kakek neneknya, dan harus tinggal sendiri di rumah yang terpisah dari anak cucunya atau harus dititipkan di panti wredha atau rumah lansia.

Kenapa lansia lebih banyak bicara?

Berdasarkan penelitian, makin banyak lansia berbicara akan mencegah  berkurangnya  atau hilangnya ingatan. Selain bicara, menulis juga membuat lansia bekerja terus otaknya.

Dengan lebih banyak berkomunikasi, warga senior atau lansia akan membuat otaknya tetap berfungsi meski sudah tidak bekerja aktif alias pensiun. Komunikasi dapat meningkatkan daya ingat, sehingga mencegah cepat lupa atau pikun.

Juga sering berkomunikasi dapat mengurangi stress, sehingga mencegah depresi atau penyajit mental, akibat post power syndrome, apalagi bagi para senior yang semula memiliki jabatan.

Pelarangan bicara dapat berakibat  warga senior menjadi stress. Warga senior yang tidak mampu mengeluarkan uneg-,unegnya justru berbahaya, karena keluhannya hanya tertimbun di hati atau pikiran, tidak dapat diungkapkan.

Komunikasi juga dapat melatih otot wajah dan bermanfaat bagi kesehatan paru-paru, serta mencegah penurunsn fungsi oenglihatan dan pendengaran.

Jadi guna mencegah pikun atau Alzheimer, izinkan warga senior untuk lebih banyak bicara atau berkomunikasi. Bagi warga senior yang pendiam, dapat digantikan dengan lebih sering menyanyi.

Nah para anak dan cucu, jangan jengah ya, bila orang tua atau kakek nenek banyak bicara, karena hal ini lebih menyehatkan bagi mereka. Sering berkomunikasi dengan warga senior seumur atau aepantar, misal dengan sering ikut reuni akan berdampak baik bagi warga senior.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun