Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Koteka Kunjungi Tiga Tempat Ibadah

26 Februari 2023   12:43 Diperbarui: 26 Februari 2023   12:49 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu 26 Februari 2023, Koteka, komunitas traveler Kompasiana kembali mengadakan Koteka Trip 2. Kalau yang pertama ke Paseban Flying Resort di Sukabumi, kali ini berkolaborasi dengan Festival kebhinekaan mengadakan kunjungan ke beberapa tempat Ibadah.

Dua hari sebelumnya mengunjungi Ahmadiyah di Parung, Bogor. Yang ikut hanya 3 orang dari Koteka karena kunjungan ini juga diikuti oleh peserta Festival kebhinekaan lainnya. Malam harinya melakukan kunjungan ke Gereja Orthodox Rusia di Kebayoran Lama. 

Kemarin juga melakukan kunjungan ke Gereja Immanual, Gereja Katedral dan masjid Istiqlal. Yang hari ini hampir gagal karena hujan mengguyur Jabodetabek sejak malam hingga pagi hari. 

Untungnya menjelang acara tour hujan mereda. Rupanya pawang mbak Ira cukup manjur. Kunjungan hari ini terpusat di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, dan juga diikuti peserta Festival kebhinekaan lainnya, yaitu mengunjungi kuil Sikh, Klenteng Sin Tek Bio dan Gereja PNIEL yang terkenal dengan nama Gereja Ayam.

Meski kita berbeda agama, namun untuk menebalkan semangat toleransi kita, ada baiknya mengenal agama lain.

1. Kuil Sikh

Destinasi pertama adalah kuil Sikh. Agama ini cukup banyak pengikutnya di dunia, khususnya orang India dan peranakannya. Dalam tour tidak dijelaskan apakah ada orang Indonesia yang menganut agama Sikh ini. Tetapi kemungkinan kecil, karena kitab suci masih menggunakan bahasa Punjab.

Agama ini didirikan oleh Guru Nanak pada abad ke 15 di daerah Lahore setelah menerima wahyu pada tahun 1499 pada saat mandi. Dan berkembang pesat pada abad 16 dan 17 ke seluruh dunia. Penganut Sikh hanya percaya pada satu Tuhan, jadi tidak mengenal banyak dewa. Namun agama Sikh bukanlah salah satu dari 6 agama yang diakui di Indonesia.

Kuil Sikh (dok: Vida)
Kuil Sikh (dok: Vida)

Kuilnya  yang dikunjungi terdapat di ujung Pasar Baru, Jakarta Pusat

2. Klenteng Sin Tek Bio

Kunjungan berikutnya adalah Klenteng Sin Tek Bio, merupakan salah satu Klenteng tertua di Jakarta. Didirikan pada tahun 1698 saat Jakarta masih bernama Batavia oleh petani-petani Tionghoa yang tinggal disekitar kali Ciliwung.

Kini namanya disebut vihara Dharma Jaya, sesuai penamaaan Klenteng menjadi vihara pada era Presiden Soeharto

Klenteng (dok: Vida)
Klenteng (dok: Vida)

Karena laju pembangunan pada abad 18 Klenteng Sin Tek Bio yang semula terletak dekat Lapangan Banteng, pada tahun 1812 dipindahkan menghadap Jalan Samanhudi. Kini Klenteng ini juga tampak berada di dalam pemukiman, karena banyaknya gedung tinggi yang dibangun di sekitar jalan Samanhudi.

Di bagian atas Klenteng ini ada ruangan untuk meramal nasib dengan melalui ciamsi, yaitu mengocok bilah-bilah bambu yang harus jatuh salah satu. Nomor yang tertera pada bilah bambu dapat ditukar dengan arti ramalan yang menggunakan bahasa sastra tingkat tinggi.

3. Gereja GPIB PNIEL

Gereja ini dibangun oleh arsitek Hulswit yang juga merancang Gereja Katedral. Gereja yang kira-kira sudah berusia satu abad lebih ini masih berdiri kokoh dan masih digunakan untuk beribadah.

Perabot Gereja yang rata-rata didatangkan dari Belanda seperti altar, bangku dan Alkitab juga sudah berusia ratusan tahun.

GPIB PNIEL (dok: Vida)
GPIB PNIEL (dok: Vida)


Gereja ini dibangun di dekat Pasar Baru untuk melawan aura negatif yang terpancar dari pasar. Dikenal pula sebagai Gereja Ayam karena terdapat lambang mata angin berbentuk ayam. Yang melambangkan bahwa Rasul Petrus pernah menyangkal Yesus tiga kali sebelum Yesus wafat di kayu salib.

Demikian kunjungan ke tiga tempat Ibadah pada hari ini  Semoga bisa menambah luas wawasan kita dalam bertoleransi.

Bagi yang berninat masih ada satu kunjungan lagi keempat tempat Ibadah yang masuk dalam agenda Festival kebhinekaan dari siang hingga sore yaitu masjid Lautze, masjid Angke,  masjid Babah Alung dan masjid Ramlie Sunter. Kunjungan terakhir ini berbayar dan bukan termasuk Koteka Trip.

Kita boleh berbeda tetapi harus tetap satu, di negara kesatuan Republika Indonesia. Inilah tujuan diadakannya Festival kebhinekaan dari tahun ke tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun