Namun setelah dikelola anaknya, jumlah buaya yang semula 500 ekor, susut hampir 40%. Kurang terawat dan tidak ada atraksi buaya tiap hari. Apalagi saat pandemi hingga sekarang, buaya hanya diberi makan seminggu dua kali.Â
Saat kami berkunjung, ada dua buaya yang berkelahi di darat, saat berkelahi buaya hanya mengadu moncongnya hingga berdarah. Menurut pawang yang merawatnya, kedua buaya itu sedang berebut wilayah. Mengenai Taman Buaya akan dibahas lebih detail pada artikel tersendiri.
Saat menunggu peserta selesai mengabadikan Taman Buaya, sempat dikimpulkan buku bekas sebagai salah satu persyaratan mengikuti acara Click ini untuk dikimpulkan dan disumbsngkan kepada yang membutuhkan.
Setelah berfoto  bersama, rombongan kembali ke stasiun Cikarang karena waktu sudah molor 1 jam dari jadwal yang direncanakan, karena perjalanan cukup macet.
Di dalam angkot sempat diumumkan pemenang merchandise Kompasiana, yakni Yayat, Sukma dan Denik. Ketiganya diganjar t-shirt ex Kompasianival.
Kamipun pulang ke rumah masing-masing dengan commuter line dengan hati riang. Tiada lelah di wajah kami meski seharian menjelajah Cikarang yang dipadati dengan kemacetan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H