Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Click Jelajah Cikarang

26 Februari 2023   05:00 Diperbarui: 3 Maret 2023   19:34 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari mulai berdiri karena jumlah penumpang commuter line pada akhir pekan cukup banyak, hingga pelan-pelan mendapat tempat duduk, akhirnya kami tiba di stasiun Cikarang. Makin seru karena bertambahnya jumlah peserta dari 10 menjadi 14.

Stasiun Cikarang (dok: Topik)
Stasiun Cikarang (dok: Topik)

Namun terjadi kendala, karena kendaraan yang sudah dicarter oleh Click ternyata tidak datang menjemput bahkan ditelepon juga tidak menjawab. Akhirnya mbak Muthiah memutuskan mengganti odong-odong dengan angkot. Cukup untuk memuat 14 peserta meski agak panas.

Karena menunggu keputusan merubah moda transportasi di Cikarang, maka sebagian peserta yang kelaparan, mencari kudapan di Pasar Lama Cikarang, didekat stasiun Cikarang, ada yang beli cilok, siomay maupun onde-onde mini dan  keripik.

Meski terlambat sekitar 1 jam, akhirnya rombongan menuju destinasi pertama yaitu Saung Ranggon. Destinasi pertama ini adalah sebuah rumah tua yang  didirikan sekitar abad 16, dulu tempat menyimpan rempah-rempah, kini untuk menyimpan benda pusaka. Sebuah rumah terbuat dari kayu ulin yang masih kokoh hingga sekarang. 

Bentuknya seperti rumah panggung sehingga untuk naik ke ruangan harus naik tangga dulu. Untuk memasuki rumah panggung ini harus ditemani juru kunci (kuncen).yang menemani para tamu dan harus memberitahukan tujuannya. 

Biasanya tamu yang datang menginap di rumah itu dan berdoa yang didampingi juru kunci untuk permintaan naik pangkat, lulus ujian, mendapatkan anak yang diinginkan misal ingin anak perempuan karena selama ini hanya punya anak laki-laki maupun mendapatkan jodoh. 

Konon kabarnya Goeroeh Soekarnoputra sebelum manikah pernah berkunjung kesini. Tulisan tentang Saung Ranggon selengkapnya akan dituliskan tersendiri.

Foto bersama (dok: Kamil)
Foto bersama (dok: Kamil)


Setelah berfoto bersama, jadwal makan siang di sebuah saung yang terletak didepan Saung Ranggon, tetapi setelah diperiksa harganya agak kurang sepadan dengan daftar makanan yang ditawarkan, maka rombongan memutuskan mencari rumah makan Padang terdekat. Jadi, akhirnya kami makan siang di salah satu rumah makan Padang di Cikarang.

Setelah makan, rombongan menuju destinasi kedua yakni Taman Buaya Indonesia. Rupanya Taman Buaya ini adalah milik swasta yang semula berlokasi di Pluit. Ketika masih dikelola oleh ayah dari pengelola sekarang, Taman Buaya lebih terawat dan mempunyai tenaga untuk mengolah kulit buaya untuk menjadi cindera mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun