Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Klenteng Pulo Geulis, Bukti Keberagaman di Kota Bogor

24 Februari 2023   11:46 Diperbarui: 24 Februari 2023   11:51 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klenteng (sumber: pikiran-rakyat.id)


Festival kebhinekaan mulai digelar kemarin. Bila tahun lalu kegiatan didominasi kegiatan virtual karena PPKM masih berlaku. Tahun ini sebagian besar sudah bersifat offline. Tetapi agenda pertama pada Kamis 23 Februari 2023 diadakan secara daring.

Agenda pertama ini dipandu.oleh wakil dari Wisata Kreatif Jakarta yang nemperlihatkan bukti Keveragaman yang ada di kota Bogor. Tepatnya di Klenteng Phan Ko Bio, yang terletak di kampung Pulo Geulis, terletak ditengah-tengah sungai Ciliwung.

Klenteng ini meski memiliki nama sebagai vihara, namun sejatinya adalah Klenteng. Menurut oenjelasan dari Pak Chandra Ketua RT sekaligus pengelola Klenteng Phan Ko Bio. Lebih tepat disebut Klenteng karena buka sepanjang waktu,dan boleh dikunjungi orang beragama apapun yang berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. Klenteng berbasis budaya dan tradisi.

Klenteng ini adalah klenteng tertua di Bogor.karena  Ditemukan oleh Abraham van Ribbeck seorang pengelana Belanda pada tahun 1703.

Dewa di Klenteng ini adalah dewa Phan Ko yang berasal dari telur yang membesar. Yang saat meninggal jasadnya menyatu dengan alam. Nafasnya menjadi udara, matanya menjadi matahari dan bulan, suaranya menjadi Halintar dan darahnya menjadi sungai.

Selain dewa Phan Ko, juga terdapat patung Buddha, Dewa Kwan Kong, Dewi Kwan Iem dan dewa bumi. Juga terdapat patung harimau hitam dan putih yang melambangkan kegagahan, kejayaan dan keberanian Prabu Siliwangi, raja Padjadjaran. Di Klenteng ini juga terdapat batu besar megalitikum yang sudah ada sejak ratusan tahun yangn lalu. Juga terdapat petikasan / makam dua orang penyebar agama Islam di Jawa Barat. Pada Klenteng ini juga dijumpai payung berwarna hijau, padahal Klenteng biasanya hanya didominasi warna merah dan kuning.

Itulah sebabnya pada tiap malam Jum'at sering berlangsung pengajian atau tawasulan oleh warga sekitar maupun pendatang. Pada acara daring sempat diwawancara seorang Ibu asal Bekasi.

Maka Klenteng ini menjadi terkenal sebagai simbol Keveragaman. Kampung Pulo Geulis sendiri dihuni suku Tionghoa Dan Sunda, yang beda agama, namun dapat hidup betdampingan dengan damai dari dulu hingga kini.

Bicara tentang Keveragaman, kampung Pulo Geulis adalah bukti nyata. Festival kebhinekaan akan berlanjut hingga hari Minggu mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun