Akhir pekan ini Komik, komunitas Kompasianer penggemar film mendapat undangan dari Local Cinema untuk nonton bareng film Manusia Semut (Ant Man). Local Cinema adalah bioskop baru di daerah Jakarta Selatan yang baru melakukan rebranding pada hari Rabu , 15 Februari 2023 bertepatan dengan  pemutaran perdana film Marvel "Ant-Man and The Wasp Quantumania" di Indonesia.
Film Manusia Semut ini telah banyak dinantikan kehadirannya oleh penggemar fanatik film Marvel.  Kali ini masih bergenre science fiction, dan  aksi namun menyelipkan kehangatan keluarga.
Seperti film-film produksi Marvel Cinema Universe (MCU) yang diedarkan oleh Disney Pictures diproduksi di California dan Australia dengan mengerahkan puluhan animator untuk mendukung film yang diproduksi dengan teknologi CGI (Computer Generated Images)Â yang membuat film ini tampil spektakuler menggambarkan dunia kuantum yang disebutkan terletak dibawah planet bumi.
Dunia kuantum ditampilkan berpenghuni mahluk aneh seperti alien. Gelap karena dikuasai penguasa lalim yang kejam dan mampu melintas waktu.
Sinopsis
Keluarga Scottt Lang (Paul Rudd) dengan mertuanya Janet (Michelle Pfeiffer)Â dan Hank (Michael Douglas) merayakan kembalinya sang ibu mertua yang sempat menghilang selama bertahun-tahun di dunia kuantum. Sebelum ibu mertuanya (Janet) menceritakan petualangannya di dunia kuantum, Janet sangat terkejut melihat eksperimen Cassie Lang (Kathryn Newton) yang mengeluarkan sinyal panggilan ke dunia kuantum. Belum sempat melarang, keluarga ini sudah tetsedot ke dunia kuantum. Mereka jatuh pada dua lokasi berbeda. Scott Lang bersama Cassie jatuh di wilayah pemberontak yang menentang penguasa lalim di dunia kuantum. Sementara Janet, Hank dan Hope (Evangeline Lily)Â jatuh di daerah kekuasaan Kang The Conqueror (Jonathan Majors).
Rupanya Janet memiliki banyak kenalan di dunia kuantum yang meminjami kendaraan untuk mencari Scott Lang dan Cassie.
Scott Lang dan Cassie yang jatuh di daerah pemberontak dunia kuantum sulit berkomunikasi. Namun setelah minum cairan merah, keduanya sanggup berkomunikasi dengan mereka. Namun keberadaan Scott Lang dan Cassie diketahui Kang The Conqueror. Kang dengan manusia berpenampilan kepala manusia yang merupakan senjata ampuh bernama Modok berhasil menyandera Cassie, sehingga Scott Lang bersedia diperintah Kang untuk mencari sistem pengendali waktu.
Disini terdapat suatu teknologi yang dapat menggandakan Scott Lang sehingga dapat membentuk tangga hidup untuk mencari sistem pengendali waktu. Disini diselipkan adegan kocak dengan munculnya seorang tokoh berseragam karyawan Baskins & Robbin.
Scott Lang berhasil mendapatkan sistem pengendali waktu. Namun Kang ingkar, tidak mau membebaskan Cassie. Murkalah sang Avenger dan bertarung habis-habisan melawan Kang. Scott Lang akhirnya dapat membebaskan Cassie berkat bantuan ayah mertuanya, Hank yang berhasil mengerahkan barisan semut dengan bantuan warga dunia kuantum dibawah pimpinan Jenttora (Katty O'Brian). Jenttora yang semula berada dalam tawanan Kang berhasil dibebaskan oleh Cassie yang sempat diajarkan cara berkelahi oleh ayahnya. Setelah bebas, Jenttora berhasil mengerahkan warga dunia kuantum untuk menjatuhkan Kang. Kang akhirnya dapat dikalahkan.
Berkat pengalaman Janet, mereka dapat menemukan jalan kembali ke bumi. Setelah semuanya berhasil  melompat, kecuali Scott Lang yang dihalangi oleh Kang.
Berhasilkah Scott Lang mengalahkan Kang kembali? Mampukah Scott Lang berkumpul bersama keluarga besarnya?
Film yang dibuat dengan teknologi CGI ini berhasil menampilkan dunia kuantum secara spektakuler. Dikemas dengan aksi yang khas Avenger sebagai pahlawan super dengan latar belakang musik yang pas.
Film ini  sukses sebagai film standalone, artinya penonton yang belum menyaksikan serie sebelumnya tetap dapat mengikuti ceritanya, namun bila tidak fokus bakal bingung karena banyaknya tokoh karakter dalam film ini.
Seperti ciri khas MCU, film ini juga bakal ada lanjutannya, yang ditampilkan setelah tayangan credit title. Jadi, nantikanlah serial "Return of Kang The  Conqueror".
Seperti film Marvel lainnya, film ini cukup menghibur, meski tidak bisa menonton sambil bersantai. Agar dapat  mengikuti cerita dengan banyaknya tokoh yang bermunculan, baik tokoh saat ini maupun tokoh di masa lalu.
Tentang Local Cinema
Local Cinema adalah bioskop lama rasa baru. Saat pandemi merebak muncul sebagai Lotte Cinema, yang kemudian tutup. Lalu dibeli seorang pengusaha nasional dan direbranding dengan nama Local Cinema.
Disebut Local Cinema, karena interior bioskop disesuaikan dengan budaya lokal. Contoh bioskop di Jakarta ini ditandai dengan ondel-ondel. Nanti bila buka di Bali akan mengusung ciri khas Bali, di Sumatera Barat dengan ciri khas Minang atau Jawa Tengah dengan ciri khas Jawa. Saat ditanya, Tiara, representatif Local Cinema yang menyambut kedatangan Komik dan mengantarkan tour keliling studio, mengatakan bahwa akan ada Local Cinema di luar Jabodetabek, namun lokasinya masih dirahasiakan. Meski bernama Local Cinema, bioskop ini tidak hanya memutar film nasional, namun semua film bisa diputar, baik film Barat, Hong Kong, Thailand, Korea dan lainnya.
Jumlah studio ada lima, studio 1-3 adalah studio reguler dengan kapasitas sampai dengan 260 tempat duduk. Lalu ada studio 4 yang disebut Prestige dengan 40 tempat duduk dan studio 5 yang baru pertama kali ada di Indonesia yaitu CineKid atau bioskop khusus untuk anak-anak dengan kapasitas 152 tempat duduk. Bioskop terakhir ini hanya akan memutar film anak-anak terutama kartun atau animasi. Rencananya dapat disewa untuk pesta atau nonton bareng anak-anak yang sedang berulang tahun. Â Tempat duduk dibuat warna warni dengan dinding menampilkan alfabet khas anak-anak. Pada studio ini anak-anak dapat diantar orang tuanya, kakak atau pengasuhnya.
Keistimewaan Local Stidio semua studio menggunakan  silver screen yang sangat lebar sehingga semua gambar tampil tanpa terpotong dan suara yang menawan dari Dolby 7.1.
Di lobby yang luas juga disediakan beberapa meja bulat dan persegi dengan kursinya untuk menunggu pertunjukan dimulai. Untuk menuju Local Cinema yang menempati bekas Golden Trully, toko serba ada paling elite pada era 1980-an dapat menggunakan Trans Jakarta atau MRT turun di stasiun Cipete. Untuk naik ke Local Cinema yang berada di lantai 3 (ground floor + 3 lantai) dapat menggunakan lift langsung atau eskalator yang melewati Lotte Mart.
Harga tiketnya juga ramah di kantong. Untuk reguler mulai  dari 30 ribu Rupiah, untuk akhir pekan dan hari libur nasional berbeda, sedangkan untuk Prestige harga tiket mulai 50 ribu Rupiah, khusus akhir pekan dan hari libur nasonal lebih mahal. Keistimewaan Prestige menggunakan kursi kulit yang lebar, dan kursi dapat diatur hingga kita dapat berbaring tanpa mengganggu penonton didepannya. Bila sudah siap, nanti akan mendapat pinjaman selimut.
Ingin camilan selama menonton? Snack bar menyediakan pop corn dengan aneka rasa dan aneka pilihan minuman dingin.
Komik sempat diganjar pengalaman yang berkesan, dengan menikmati studio Prestige bersama silver screen dan suara yang jernih, serta ditemani pop corn dan es lemon tea.
Jangan kuper dong ternyata ada bioskop baru di Jakarta Selatan. Nonton yuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H