Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menjadi BRILianpreneur Melalui Inovasi Produk

21 Desember 2022   05:00 Diperbarui: 21 Desember 2022   05:15 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunyit asam manis (dokpri)


Tahun 2020 dunia mencekam. Seluruh tatanan masyarakat terganggu, ada negara yang menjalankan lockdown, Indonesia menjalankan PSBB dan PPKM, orang dihimbau untuk lebih banyak di rumah saja, sehingga sektor pariwisata terpuruk.

Manusia perlu kekebalan tubuh, selain diperkuat oleh vaksinasi yang melatih tentara didalam tubuh untuk sanggup nemerangi dan membasmi virus, manusia juga perlu meningkatkan kekebalan tubuh. Manusia harus bermasker bila keluar rumah, menjaga jarak dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Manusia jadi gemar berjemur untuk meningkatkan kadar vitamin di dalam tubuh, juga mengkonsumsi vitamin dan mineral termasuk obat-obatan berbahan tumbuhan.

Sebuah contoh konkret,
Susi Suryani saat akan mendirikan usahanya, terinspirasi oleh penjual jamu gendong Jamu sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kekebalan tubuh  Jadi perlu di produksi secara praktis dan dipasarkan secara lebih luas

Maka Susi memberanikan diri mendirikan usaha kecil berupa jamu dengan nama Herblass, terinspirasi dari nama herbal. Minuman kesehatan yang terbuat dari bahan tumbuhan atau alami.

Bahan bakunya menggunakan tumbuhan yang mudah didapati di Purwakarta, daerah tempatnya sekarang berdomisili.

Produk pertamanya berbasis kunyit, ada kunyit asam manis, kunyit asam antanan mengkudu, kunyit asam mengkudu, kunyit manis habatusauda dan temulawak asam mania serta kunyit asam manis khusus wanita.

Kunyit asam manis (dokpri)
Kunyit asam manis (dokpri)


Jamu ini di pasarkan dengan kemasan botol, supaya lebih praktis.
Jamu ini terasa segar bila diminum dalam kondisi dingin. Tidak ada rasa pahit, sehingga bukan peminum jamu sekalipun  pasti akan menyukainya.

Dalam pengembangannya Susi membuat dalam bentuk serbuk dengan merek Bunda. Yang dipasarkan dalam bentuk kapsul menggunakan merek Gempur, berupa kapsul pelangsing, pria dewasa dan hadeleum. Juga ada produk berupa minyak herbal dengan merek Topas.

Untuk pemasarannya, dimulai daerah di sekitar Purwakarta, sekarang sudah berkembang hingga Jawa Tengah. Diakuinya pemasaran secara daring dapat memperluas jaringan pemasarannya.

Susi juga rajin mengikuti pameran produk UMKM, seperti yang bulan ini diadakan di JCC (Jakarta Convention Centre).

Manfaat pameran dapat mempertemukan antara produsen UMKM dengan konsumen potensial secara langsung, tanpa melalui pialang atau perantara, yang jelas akan memotong beaya distribusi. Sehingga harga akan menguntungkan bagi konsumen, dan laba pengusaha UMKM tidak tergerus oleh beaya komisi.

Selain inovasi produk dan promosi, untuk membuat UMKM naik kelas harus berani berhubungan dengan bank yang memiliki visi mengentaskan UMKM menjadi BRILianpreneur.

Dalam rangkat HUT127BRI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah meluncurkan KUR dan program Pengusaha Muda BRILian 2022.

Program KUR ini menurut institusi independen BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dinilai dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan pengusaha UMKM, bahkan dapat menyerap tenaga kerja.

Melalui ajang pameran, produk dapat dikenal lebih luas, bahkan membuka peluang untuk ekspor atau dipasarkan di luar negeri, bila ada pengusaha luar negeri yang berkunjung pada pameran yang diikuti. Tinggal mempelajari tata niaga ekspor, menyiapkan peningkatan produks, menjaga kualitas produk dan menyiapkan penambahan modal melalui bank yang memiliki visi membangkitkan UMKM. Bermitralah dengan BRIPahlawanFinansial untuk mendukung pengembangan usaha.

Kerjasama antara UMKM dan bank dapat saling menguntungkan. Karena pengusaha UMKM mendapat dukungan finansial yang tidak memberatkan, sebaliknya bank memiliki potensi untuk menyalurkan kreditnya dengan baik dan nyata. Bukan seperti perusahaan raksasa yang sudah pandai membuat kosmetika pada proposal bisnis atau laporan keuangannya.

Sekarang, Indonesia memiliki jutaan UMKM yang dipercaya dapat kembali menjadi pahlawan finansial guna melawan dugaan krisis ekonomi yang akan mengancam tahun 2023. Hadapi 2023 dengan optimis, jadilah pengusaha UMKM yang brilian di bidang usaha apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun