Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Tergoda Promosi

15 Desember 2022   05:00 Diperbarui: 15 Desember 2022   05:26 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bulan Desember tiap tahun adalah waktu bagi para produsen untuk menghabiskan persediaan barang di gudang. Agar tahun depan bisa memasarkan produk baru.

Untuk mencapai tujuan itu, bagian pemasaran harus berpikir keras untuk menciptakan program promosi besar-besaran.

Dulu kita terbiasa dengan  Christmas Sale, Year End Sale atau Cuci Gudang Akhir Tahun. Padahal yang ditawarkan sama dengan saat Mid Year Sale, Agustus Sale dan Ramadan Sale (bila Lebaran jatuh pada bulan Mei- November). Bahkan bila program akhir tahun belum dapat menghabiskan persediaan barang di gudang, Masih ada yang membuat New Year Sale.

Kini program pemasaran dilakukan lebih agresif bahkan mulai pada bulan Oktober dengan promo 1010 pada 10 Oktober, 1221 pada 11 November dan puncaknya pada 1212 pada 12 Desember .Kadang waktu promosi dibuat lebih fleksibel, dalam waktu 1 minggu, meski ada yang berani agak kaki dengan satu tanggal.

Promosi ini sifatnya beraneka ragam, dengan diskon 10-12%, diskon up to (hingga) 70%, diskon 25%, atau harga cuci gudang.

Biasanya kita secara emosional sanga  ergoda oleh penawaran diskon ini, sehingga berani mempergunakan kartu kredit untuk membayar produk dengan harga khusus ini.

Memang secara logika, bila dihitung kita memperoleh harga murah. Namun bila ditelaah lebih dalam, benarkah kita memerlukan produk itu? Jangan-jangan hanya disimpan di lemari bahkan lupa memakainya, karena membeli hanya berdasar keinginan bukan kebutuhan.

Bagi kita yang berpenghasilan Tinggi, memang tidak menjadi masalah. Namun bagaimana dengan kita yang pendapatannya pas-pasan?

Mengingat tahun 2023 diramalkan oleh para ekonom bakal terjadi resesi lagi, maka sebaiknya kita berhemat pada akhir tahun ini. Jangan mudah tergoda oleh rayuan diskon, bila memang tidak membutuhkan. Kita berhemat bukan berarti pelit, namun belanja sesuai dengan kebutuhan. Penghemaran itu bisa dijadikan tabungan atau masuk pos cadangan darurat. Siapa tahu tahun 2023 kita terkena PHK atau pensiun dini.

Bagian pemasaran boleh saja menciptakan berbagai program promosi yang merayu kita untuk berbelanja, namun jadilah konsumen yang cerdas, jangan tergoda diskon lalu membeli secara asal, atau aji mumpung, mumpung diskon.

Berlakulah bijak sebagai konsumen, aneka trick pemasaran pasti menggoda kita, namun selalu berpikirlah secara cerdas, belanja yang dibutuhkan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun