Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pesantren Divisualisasi dari Sudut Femininisme

21 November 2022   05:00 Diperbarui: 21 November 2022   07:10 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesantren (sumber: jawapos.com)

Kehidupan pengajar di pesantren juga di sorot, mereka yang sudah berupaya untuk lulus ke jenjang pendidikan tinggi di luar pesantren, namun orang tuanya kesulitan biaya. Eratnya hubungan antara pengajar dan santri atau santriwatinya.

Penulis sangat menikmati suasana pesantren yang sejuk dengan alunan suara pengajian yang merdu, juga terharu mendengar yang dipotret pada film ini benar-benar suasana pesantren, dari komentar penonton lain yang pernah mondok.

Meski film ini tidak sukses secara komersiel, namun secara dokumenter film ini telah menjadi nominasi pada International Documentary Film Festival Amsterdam dan Asiatica Film Festival XXI tahun 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun