Kini kawasan dimana terdapat Benteng Spellwijk telah direvitalisasi. Letaknya di tepi sungai, di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Setelah kondisi rapi dan terbuka, ternyata benteng ini terletak di depan vihara Alokistesvara.
Di depan benteng, telah dibuat Taman Spellvijk yang rapi san nyaman, serta ramah anak, karena banyak menyediakan permainan, seperti mobil-mobilan, sepeda tandem, sepeda becak, dan lain-lain.
Taman ini juga dapat digunakan untuk area olahraga, seperti senam kesegaran jasmani atau menari.
Bagi yang ingin menyaksikan benteng Spellwijk harus menghubungi juru kunci, guna mendapatkan akses kunci masuk.
Ada dua tempat yang perlu kita kunjungi. Pertama penjara bawah tanah (bunker) yang sering terdengat suara menyeramkan. Ternyata suara berasal dari pengunjung yang berada diatas benteng. Pencahayasn di penjara ini sangat kurang, sehingga terasa lembab, namun tidak seseram seperti penjara bawah tanah di Lawang Sewu Semarang atau Museum Sejarah Jakarta, Kota zlama, Jakarta.
Bagian kedua tentu saja, bagian atas benteng, yang dapat kita masuki setelah mendaki anak tangga batu yangSuasana cukup curam, setinggi 2 meter. Tidak ada yang istimewa di bagian atas benteng, kecuali untuk foto-foto. Berupa ruangan untuk patroli bagi tentara untuk dapat mengawasi kedatangan musuh dari ketinggian.
Didepan penjara bawah tanah, terdapat puing-puing bekas Gereja.
Benteng Spellwijk ini merupakan situs cagar budaya peninggalan kolonial yang diarsiteki oleh Hendrik Cardeel. Dibangun sekitar abad 17. Penamaan diberikan oleh Gubernur Jenderal Cornelius Speelman. Benteng ini digunakan pihak Hindia Belanda untuk mengawasi daerah Banten dari serangan musuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H