Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tingkatkan Menerbitkan Buku Anak

11 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 11 Oktober 2022   05:12 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komik (sumber: bukukita com)

Bila kita ke toko buku, sangat miris karena di bagian anak-anak didominasi oleh komik Jepang, seperti Conan, Naruto, Doraemon dan komik bertema mangan. Yang kadang-kadang ceritanya sudah bergeser ke remaja dan orang dewasa. Apakah masih ada buku dan komik yang benar-benar untuk anak-anak?

Kalau kita teliti, masih ada, tetapi kebanyakan berlatar belakang keagamaan tertentu, tidak ada yang bersifat unum. Kita masih bisa mendapatkan komik "Anak Muslim" dari penerbit Mizan seperti "Semangat Belajar", "Senyummu Sedekah", "Berbagi Ilmu", "Jangan Pelit', "Kita Semua Saudara", "Belajar Sabar" dan judul-judul lainnya yang terus bertambah pada tahun 2022. 

Sementara dari Kristen, kita menemukan serial komik Alkitab yang berjudul "Bayi Musa", "Yunus di Perut Ikan" dan lain-lain. Sedangkan komik agama lain jarang terlihat.

Juga masih ditemukan komik yang diterbitkan oleh Alfa Mart tentang tokoh Albi, hanya 6:seri, seri 1-6 saja

Berbeda dengan era tahun 1970-1990, kita masih lebih mudah menemukan buku dan komik cerita daerah, seperti "Malin Kundang,", "Bawang Merah Bawang Putih', "Anda Ande Lumut" dan sebagainya. 

Selain diterbitkan oleh penerbit mayor, juga oleh pasar swalayan yang membagikan sebagai hadiah yang harus ditukar dengan "stamp". Misalkan belanja sejumlah 50 tibu Rupiah mendapatkan satu "stamp". 

Lalu 5 "stamp" dapat ditukarkan dengan satu buku atau komik cerita daerah. Selain meningkatkan omzet penjualan, sekaligus memberikan buku atau komik untuk anak-anak.

Sekarang anak-anak makin sulit mendapatkan buku atau komik untuk usianya, yang masih banyak novel-novel teenlit, yang kurang sesuai bagi anak-anak.

Sebaiknya bank, pasar swalayan atau lembaga lainnya yang banyak berhubungan dengan masyarakat, mulai menerbitkan buku cerita atau komik untuk anak-anak sebagai hadiah. 

Demikian pula penerbit juga merangsang penulis untuk mulai menulis buku cerita anak dengan mempermudah persyaratan, juga didukung tersedianya tenaga illustrator yang dapat menggambar dari cerita yang masuk sehingga dapat diterbitkan komik atau buku bergambar (picbook), karena tidak semua penulis cerita sanggup menggambar.

Semoga harapan ini dapat terlaksana, agar kecanduan anak-anak pada game yang ada pada gawai dapat dikurangi atau dihentikan.

Biarlah anak-anak bertumbuh dengan kebiasaaan membaca buku, sehingga saat tumbuh dewasa tidak akan malas membaca buku teks (text book) atau literatur yang lebih berat.

Bila sejak kecil sudah dibiasakan berliterasi, akan lebih mudah membiasakan manusia untuk gemar membaca. Karena buku adalah sarana termudah dan terbaik untuk mendapatkan pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun