Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Toilet

7 September 2022   05:00 Diperbarui: 7 September 2022   05:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet (sumber: idea.grid.id)

Kebutuhan paling hakiki seorang manusia adalah membuang hajat, baik besar atau kecil. Khususnya bila sedang dalam perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri.

Sebagai manusia yang ber Budi Pekerti, saya selalu berusaha untuk menyiram hajat yang telah dikeluarkan. Namun sistem toilet di suatu tempat bisa berbeda. 

Contoh saat buang hajat saat mengikuti Fun Run. Di dekat garis Start terdapat deretan toilet portable. Sebelum mulai berlari, saya biasakan buang air kecil dulu, agar tidak pusing bila ingin buang air di tengah lintasan lari. 

Penuh percaya diri masuk ke toilet portable, melaksanakan buang hajat, dan baru panik ketika mau keluar. Karena pada toilet portable ini tidak ada fasilitas untuk menyiram hajat yang sudah dikeluarkan. 

Saya cukup lama mencari-cari letak tombol penyiram tetapi tidak ketemu juga. Padahal pintu toilet sudah diketuk oleh calon penggun berikutnya. 

Akhirnya, saya melihat sebuah tombol injakan di bagian bawah, lalu saya coba,-coba menginjaknya, Dan sungguh mengejutkan, keluar air yang menyiram dan menggelontorkan hajat hilang dari tempatnya. Dan keluarlah saya dengan perasaan lega.

Kejadian serupa juga terjadi saat sedang berkunjung ke Amsterdam, Belanda. Buang hajat begitu saja pada sebuah toilet umum. Setelah buang hajat selesai baru panik, karena tombol "flush" atau untuk menyiram hajat tidak ditemukan.

Dengan berat hati, saya sudah memutuskan untuk kabur tanpa menyiram hajat. Saya buka pintu toilet, dan tiba-tiba terdengarlah suara gemuruh, muncul air yang membuang hajat.  

Akhirnya saya merasa lega dan dapat berjalan dengan perasaan tidak bersalah  Hanya tidak habis pikir, kenapa tombol 'flush' dikaitkan dengan handle pintu keluar. Mungkin karena banyak orang yang tidak menyiram hajat, maka tombol 'flush' dikaitkan dengan handle pintu keluar.

Pesan moralnya, banyaklah belajar dari pengalaman, baik diri sendiri atau dari orang lain, agar tidak panik saat membuang hajat. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun