Hari Minggu 28 Agustus 2022, 24 Komikers sempat nobar di XXI Plasa Blok M. Terima kasih Komik.
Kali ini film yang ditonton berjudul 'Mencuri Raden Saleh" (MRS). Membaca judulnya bingung Raden Saleh khan pelukis, harusnya diculik bukan dicuri. Setelah menyaksikan filmnya ternyata yang dicuri lukisan karya Raden Saleh "Penangkapan Pangeran Diponegoro' yang tersimpan di istana negara
Film bertemakan aksi pencurian ini memiliki alur cerita yang bagus, semoga ceritanya tidak menjiplak dari film asing. Kalau betul-betul orisonil perlu discungi jempol bagusnya cerita, termasuk kejutannya. Pada akhir cerita.
Film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini berkisah tentang dunia mahasiswa dengan kerumitan memperoleh beaya dalam kehidupan dan menyelesaikan kuliah. Adalah Piko (Iqbaaal Ramadan) seorang pemuda yang kesulitan keuangan karena ibunya sudah meninggal dan ayahnya berada di penjara karena difitnah merampok bank dan sedang berupaya naik banding. Untuk naik banding, seorang pengacara hebat minta disediakan dana 2 milyar.  Untunglah Piko pandai melukis, ia sanggup membuat lukisan yang sama dengan lukisan pelukis aslinya  Dari sinilah, Piko mendapatkan banyak uang.
Sementara pacarnya, Sarah (Aghniny Haque) seorang mahasiswa yang mengandalkan bea siswa prestasi olahraga, hidup dengan neneknya yang terancam terusir dari rumah kontrakan karena tak mampu membayar sewa.
Piko selalu mendapat pesanan lukisan melalui sahabatnya Yusuf dipanggil Ucup (Angga Yunanda). Memalukan lukisan adalah kejahatan, maka Piko merahasiakan hal ini dari pacarnya. Namun pacarnya curiga karena Piko kadang punya banyak uang sehingga dapat mentraktir di restoran mewah, dan sangat menomor satukan Ucup.
Akhirnya, saat Piko mendapatkan pesanan untuk memalsukan lukisan Raden Saleh "Penangkapan Pangeran Diponegoro'", Sarah memaksa ikut. Ternyata ketiga mahasiswa ini dijebak oleh mantan Presiden bernama Permadi. Piko tidak hanya diminta membuat lukisan palsu, melainkan diminta menukar lukisan asli dengan yang palsu dengan upah 17 milyar  Bila Piko tidak bersedia, yang berada dalam bahaya nasib ayahnya. Untuk menukar lukisan kesempatannya hanya saat lukisan dibawa dari istana ke galeri nasional tempat pameran lukisan tiap tahun dilakukan.
Ucup mengemukakan usulnya, dan membentuk tim. Sebagai seorang hacker, Ucup berotak cukup cerdas. Dia lalu merekrut Tuktuk (Ari Irham) seorang pembalap mobil liar dan adiknya Gofar (Umay Shahab) yang pandai membuat peralatan. Ucup juga merekrut seorang bandar Judi, anak orang kaya yang broken home, Felia (Rachel Amanda Aurora).
Lalu mereka berbagi tugas, meski pada awalnya Tuktuk dan Gofar enggan satu tim dengan Felia. Tuktuk dan Gofar dengan ijasah palsu berhasil menyusup menjadi sopir di sebuah ekspedisi yang selalu dipercaya mengangkut lukisan dari istana ke galeri nasional. Mereka berhasil memalsukan mobil angkutan termasuk nomor rangkanya dan membuat Tuktuk dan Gofar menjadi pengemudinya dengan memberikan tiket kepada pengemudi lama untuk berlivur ke luar kota. Â Sementara Ucup dan Felia menentukan lokasi penularan mobil angkutan pada sebuah terowongan.
Pada hari yang ditentukan, Â Tuktuk dan Gofar mengambil lukisan Raden Saleh asli dari istana dan membawanya ke galeri nasional. Sementara mobil angkutan serupa dengan lukisan Raden Saleh palsu dibawa oleh Piko dan Sarah. Ucup yang memimpin jalannya operasi, sedang Felia bertugas membuat kemacetan di jalan sekitar terowongan.
Mobil Felia sudah berhasil menimbulkan kemacetan. Saat mobil angkutan akan ditukar, mobil yang dikendarai Piko ditabrak mobil polisi  preman. Tuktuk dan Gofar nekad menerobos kemacetan yang diikuti Piko, namun akhirnya mereka berhasil dikejar polisi. Bahkan Tuktuk tertangkap, yang lain dapat lolos.
Gagallah aksi penularan lukisan itu, namun Tuktuk tidak membuka suara sehingga teman-temannya selamat. Namun polisi sudah mengetahui otak pencurian ini, yaitu Ucup sehingga menjadi DPO.
Karena polisi berhasil mendapatkan dua lukisan dan tidak dapat membedakan mana yang asli dan palsu, maka dipsnggillah kurator lukisan istana. Ternyata Permadi berhasil menyusupkan Dini sebagai kurator lukisan. Akhirnya ditandai lukisan palsu dianggap asli, dan lukisan palisu dibawanya dengan alasan untuk dimusnahkan, padahal lukisan asli dibawa ke rumah Permadi. Karena lukisan sudah ditamukan, akhirnya polisi melepaskan Tuktuk.
Piko sengaja menyaksikan pameran lukisan, dan dia mengetahui bahwa lukisan yang dipajang itu yang palsu. Mahasiswa-mahasiswa ini merasa diperalat oleh Permadi, maka mereka berusaha melakukan perlawanan dengan mencuri lukisan asli yang berada di rumah Permadi.
Sekarang mereka berpikir keras cara untuk mencuri lukisan asli dari rumah Permadi  Mereka mendapatkan titik lemah melalui Rama, anak Permadi yang playboy. Terpaksa mereka minta kesediaan Sarah untuk menggoda Rama, agar diundang ke pesta ulang tahun Permadi  Felia berupaya menjadi EO, Tuktuk dan Gofar menjadi ahli penata suara, sedangkan Ucup dan Piko diselundupkan menjadi pelayan di rumah Permadi  Berkat koneksi Ibu Felia, usaha ini berhasil. Rencananya, salah satu peralatan penata suara akan dibuat mengeluarkan asap, sehingga menimbulkan kepanikan pada para undangan.
Sementara ayah Piko akhirnya berhasil diselundupkan keluar dari penjara dengan mobil laundry. Dan pengacaranya minta bersembunyi.
Pada pesta ulang tahun Permadi, Ucup dan Piko yang menjadi pelayan berhasil mengambil lukisan, sialnya alat yang harus mengeluarkan asap tak berfungsi. Paniklah mereka, karena tidak memiliki plan B  Akhirnya Sarah yang berinitiatif menggoda Rama, saat Rama meraba pantat Sarah, Sarah langsung menggamparnya karena dianggap kurang ajar. Hebohlah suasana pesta, bodyguard Rama melindungi Rama dan berkelahi dengan Sarah yang dibantu seorang tamu. Gofar yang merasa bertanggung jawab, berusaha mengeluarkan asap secara manual, sehingga paniklah seluruh pengunjung pesta. Pada kesempatan chaos itu Ucup dan Piko berhasil mengeluarkan lukisan asli dan membawa kabur dengan mobil catering.
Bagaimana akhir cerita  film MRS ini? Silakan samsikan sendiri di bioskop, kalau dituliskan nanti kurang seru saat nonton.
Selain alur cerita yang baik, dan aksi artis pendukung film ini juga menghayati perannya dengan maksimal. Film ini memang layak ditonton.
