Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Napak Tilas Kemerdekaan RI

14 Agustus 2022   19:28 Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:02 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu, tepatnya 17 Agustus 1945, Soekarno - Hatta atas nama seluruh rakyat Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Setelah melalui perjuangan yang berliku diawali dari 20 Mei 1908, yang sekarang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, 

ssat itu Soekarno mencetuskan ide kemederkaam di organisasi Boedi Oetomo, disusul dengan diikrarkannya Soempah Pemuda pada Konggres Pemuda pada 28 Oktober 1928, lalu pembentukan BPUPKI, penculikan  Soekarno ke Rengasdenhklok oleh golongan pemuda sehingga akhirnya rakyat Indonesia berani menyatakan kemerdekaannya. 

Lepas dari jajahan imperialis Belanda yang selama ratusan tahun telah menjah Indonesia, dan disusul oleh Jepang selama tiga setengah tahun.

Wisata Kreatif Jakarta berinisiatif mengenang dan memperingati ulang tahun kemerdekaan ini dengan mengadakan Napak Tilas Kemerdekaan RI untuk para blogger Kompasiana, guru dan umum. Yang diselenggarakan pada waktu betbeda namun berdekatan dengan tanggal 17 Agustus secara gratis.

Dengan semangat 45 Kompasianer dengan dress code merah, berkumpul di Gedung Juang, Menteng. Ada  Rifki dengan putrinya, Taufik, Andre, Andri, Adica, Hafid, Elisa, Andini, Windhu dan lain-lain sebanyak 15 Kompasianer termasuk Ira yang memandu tur. Sebelum tur dimulai kami mendapatkan snack dan AMDK.

Napak Tilas Kemerdekaan RI ini diwujudkan dalam wisata jalan kaki yang mengharuskan peserta berjalan kaki kira-kira sejaih 3 kilometer. Diawali dari Gedung Juang di Menteng dan berakhir di Monumen Proklamasi di Pegangsaan.

Awal Napk Tilas

Titik kumpul dipilih Gedung Juang di Menteng sebuah bangunan Belands dengan pilar-pilsr tinggi dan jendela besar yang didominadi warna putih. Di bagian depan gedung ini ditampilkan patung setengah badan Soekarno & Hatta serta 12 pahlawan nasional wanita Indonesia. 

Laksamana Malahayati belum ada fotonya disini. Awalnya bangunan ini adalah hotel Schomper, sebuah hotel untuk kalangan Belanda beristirahat setelah bertemu pedagang pribumi di Batavia. Saat era Jepang Berkuasa, hotel ini menjadi asrana pemuda yang banyak melakukan pendidikan politik. 

Pada era Kemerdekaan saat Jakarta dipimpin Gubernur Ali Sadikin ditetapkan sebagai museum dengan nama Gedung Juang. Pada Gedung ini juga dipamerkan mobil yang pernah digunakan RI-1, RI-2 dan hadiah mobil dari Raja Arab Saudi.

Gedung Juang (dokpri)
Gedung Juang (dokpri)


Keluar dari Gedung Juang, peserta mendapatkan goodie bag dari Dispar DKI Jakarta. Lalu karena panas sangat terik, jalan kaki diubah naik taksi daring berlima.

Destinasi kedua adalah Museum Proklamasi di jalan Imam Bonjol. Museum dengan tiket murah ini, membagikan leaflet yang berisikan penjelasan mengenai sejarah gedung museum ini. Rumah ini berlantai dua, juga ada bunker di belakang rumah. 

Pernah digunakan sebagai rumah dinas konsulat Inggris, lalu menjadi kediaman Laksamana Maeda, menjadi rumah Duta Besar Inggris dan akhirnya menjadi perpustakasn nasional. Atas usul Menteri Pendidikan saat itu (Dr.. Nugroho Notosusanto) diubah menjadi museum.

Musnasprok (dokpri)
Musnasprok (dokpri)

Gedung ini memiliki nilai sejarah, karena pada menjelang Kemerdekaan Indonesia, Laksamana Maeda mengizinkan digunakan untuk tim  penyusin naskah Kemerdekaan Indonesia. Kini dikenal sebagai Musnasprok (Museum Naskah Proklamasi).

Akhir Napak Tilas

Setelah puas menikmati Museum Proklamasi, peserta bergeser menuju Monumen Proklamasi di Pegangsaan. 

Monumen ini didirikan sebagai peringatan tempat berlangsungnya Proklamasi di rumah Soekaro. Teks Proklamasi dibacakan oleh Soekarno Hatta tepat jam 10.00 pagi tanggal 17 Agustus 1945.

Monumen Proklamasi (dokpri)
Monumen Proklamasi (dokpri)

Saya pertama kali berkunjung ke dalam Taman ini, dulu ketika saya tinggal di Matraman tahun 1980-an, saat olahraga pagi masih menemui Monumen Proklamasi ini masih ditepi jalan tanpa adanya  Taman Yan asri.

Setelah puas berfoto ria, tuntaslah acara Napak Tilas Kemerdekaan RI ini. Sebagian Kompasianer pulang, sebagian lagi menuju Megaria untuk menikmati es campur.

Acara ini juga didukung oleh Koteka Kompasiana dan dinas pariwisata provinsi DKI Jakarta. Semoga melalui para blogger, semangat Proklamasi terus digaungkan melalui tulisan agar generasi muda ikut menghayati arti Kemerdekaan.

Wisata Kreatif Jakarta memiliki aneka jadwal tur jalan kaki, tur gowes dan tur lari. Serta turn ke daerah-daerah wisata ikonik, seperti Raja Ampat, Sumba,Badui, Depok, Bekasi, Tangerang, Bogor dan Lasem.

Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 77.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun