Saat Komik pertama kali dibentuk, tidak banyak kegiatan yang dilakukan. Paling hanya nonton bareng film-film yang baru tayang atau film yang dinanti banyak orang. Kehebatan admin Komik berhasil merayu pengelola bioskop atau pengedar film untuk mendapatkan kuota karcis. Loloh baliknya Kompasianer menuliskan review film sehingga film lebih dikenal oleh pembaca laman Kompasiana.
Kadang-kadang ditambah 'Meet & Greet' dengan artis film. Berkat bantuan Babe Helmi film produksi Thailand ikut dapat bagian, bahkan Komikers sempat berjumpa dengan Dubes Thailand di Indonesia.
Komik makin berkibar karena kreatifitas adminnnya terus berkreasi, tidak hanya nonton bareng di bioskop normal, tetapi di bioskop dengan efek khusus, nonton di layar tancep, nonton di kedutaan, mengikuti festival film asing. Bahkan Komikers sering diajak berdiskusi dengan sutradara film nasional, dan pertanyaan yang diajukan Komikers jauh lebih brrmutu daripada wartawan film.
Bertambahnya admin muda menambah kreatif Komik, selain menobatkan anggota Komik paling aktif setahun, juga pernah mengadakan nonton bareng marathon, satu hari 2 film, saat itu menonton film yang mengadaptasi novel karya Pramudya Ananta Toer.
Saat Komik berulang tahun selalu ada even khusus, entah nonton bareng spesial hingga tur ke tempat-tempat yang berhubungan dengan film. Salah satunya menunjungi Museum Nasional Penerangan dan Lembaga Sensor Film.Â
Juga diadakan Liga Komik yang mempertandingkan anggota Komik pengetahuan mengenai film. Komik juga komunitas yang paling rajin menerbitkan e-magazine bernama KoMagz tiap bulan ada saja tema film yang diusungnya mulai dari piala Oscar hingga peranan wanita di dunia sinema.
Pada masa pandemi pun Komik tidak berdiam diri, meski tidak ada nonton bareng karena bioskop ditutup sehubungan PSPB dan PPKM, semua kegiatan dialihkan secara virtual.Â
Nonton bareng secara virtual, kerjasama dengan beberapa platform online, diskusi dengan beberapa sutradara secara online, bahkan bisa mengadakan lomba- kostum terbaik. Jadi Komikers berdandan sebaik mungkin, lalu muncul secara virtual, yang dianggap berpenampilan terbaik diganjar e-wallet.
Komik juga paling aktif mengadakan kultwit tentang film. Ada sebuah tema yang ditentukan, lalu dibahas seharian bahkan seminggu.
Komik juga cukup produktif menghasilkan buku antologi mengenai perfilman. Ada yang dihasilkan sendiri, ada yang berkolaborasi dengan komunitas lain.
