Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Puasa dan Pantang

16 April 2022   06:30 Diperbarui: 16 April 2022   06:40 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa ,(sumber; katolikana.com)

Pada agama Katolik juga ada puasa, yang artinya makan kenyang hanya satu kali dalam sehari. Jadi, kita dapat memilih makan pagi atau makan siang atau makan malam. 

Orang sering memilih makan siang, agar masih mendapat energi untiik bekerja atau belajar. Tetapi ada pula yang memilih makan malam dengan alasan kalau lapar akan sulit tidur.

Selain puasa, juga dianjurkan berpantang. pantang artinya memilih salah satu makanan / minuman yang disukai, misal pantang daging, ikan, garam, rokok, kopi atau jajan. Bahkan berpantang hobi juga boleh, misal tidak bermain game komputer. 

Hal yang dipantang ditentukan sendiri oleh umat, yang bukan suatu dosa bila terlanggar. Puasa dan Pantang biasanya mulai dilakukan pada orang yang sudah berusia 14 tahun keatas.  

Waktu untuk puasa dan Pantang tidak tiap hari, tetapi hanya pada hari Rabu Abu dan tujuh kali Jum'ar selama masa pra Paskah.

Makna dari puasa dan pantang adalah menata batin,  Orang harus sanggup menyangkal dan mengendalikan diri dalam upayanya untuk bertobat serta menunjukkan simpati / empati pada orang miskin.

Melalui puasa, orang akan makin dekat kepada Tuhan dan menghargai sesama. Pada saat berpuasa, orang akan lebih sering berdoa dan memperbaiki kehidupan rohaninya.

Melalui puasa, orang akan lapar pada kasih Tuhan, mengorbankan kesenangan duniawi serta dapat mendalami penderitaan Yesus yang rela menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan manusia.

Pada saat berpuasa, orang akan terlepas daripada kepentingan jasmani, lebih berserah kepada Tuhan dan memahami sesama.

Selama puasa dan pantang, orang mengurangi kebutuhannya pada unsur diblniawi, yang tentunya akan berupa perbaikan perilakunya. Tidak sombong, bersedia nemaafkan, mengurangi kemarahan, .selingkuh, korupsi, menipu, memfitnah bahkan menyakiti sesamanya.

Pada saat puasa dan pantang, harus mengurangi biaya, bukan menjadi pelit, dan tidak makan mewah saat makan yang dipilihnya. Penghematan ini hendaknya dikumpulkan pada kotak Aksi Puasa yang akan disalurkan oleh Gereja kepada orang  miskin.

Meskipun kita menjalankan puasa dan pantang, hendaknya jangan menunjukkan wajah atau sikap yang lemas dan kuyu, justru perlihatkan wajah yang  berseri, karena tubuh kita lebih betsih. Biarlah yang mengetahui kita sedang menjalankan puasa dan pantang hanya antara kita dan Tuhan.

Jadi, kita akan menyambut kebangkitan Yesus dengan hati bersih yang dimplementasikan dalam Hari Tri Suci, yaitu menghayati kisah sengsara Yesus (Kamis Putih), kematian Yesus di kayu salib (Jum'ar Agung) dan kebangkitan Yesus (Paskah).

Selamat merayakan Paskah 2022 bagi yang meayakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun