Jakarta dilihat dari daerah sangat gemerlap dengan gedung pencakar langitnya dan gedung-gedung lembaga tinggi pemerintahan. Bagi anak-anak, bila libur tiba selalu minta diajak ke Dufan, TMII dan surga permainan lainnya. Pantai Ancol juga salah satu sarana hiburan yang digemari wisnus. Magnet Jakarta dari dulu hingga sekarang sangat kuat, sebelum ibukota RI ini dipindahkan ke IKN Nusantara. Impian hidup mewah juga tergambar dari banyaknya mall dan restoran mewah.Itulah sebabnya orang-orang daerah bermimpi suatu hari bisa berdiam di Jakarta.
Hal ini digambarkan dengan apik di film 'Jakarta vs Everybody'', dimana pemeran utamanya Dom (Jefri Nichol), seorang pemuda asal Padang, Sumatera Barat yang nekat hijrah ke Jakarta.Namun dia belum siap, walau memiliki wajah tampan dan kemampuan beraksi didepan kamera belum cukup sebagai bekal untuk mengadu nasib di Jakarta.Â
Pekerjaan sebagai pemain film ecek-ecek bisa diperolehnya, namun dia sering mengalami pelecehan seksual dan upahnya tidak seberapa, Akibatnya Dom terlunta-lunta di Jakarta, untuk membayar uang kontrakan rumah saja sulit, sehingga harus berhadapan dengan preman / debt collector yang garang. Sampai-sampai dia hatus minta uang untuk jasa mendorong mobil yang mogok.
Di sinilah Dom bertemu pasangan kumpul kebo, Radit (Ganindta Bimo) dan Pinkan (Wulan Guritno) yang menunjukkan tempat kontrakan plus pekerjaan sebagai kurir narkoba. Karena kerasnya kehidupan, Dom melakoni pekerjaan penuh bahaya ini. Dom baru sadar setelah bertemu Khansa (Des Panendra) seorang wanita perias mayat yang dikenalnya di commuter line, yang membuat Dom kembali ke cita-cita awalnya. Film yang nemotret kondisi gelap Jakarta ini diperuntukkan bagi penonton usia 18 tahun keatas karena dibumbuii adegan seks bebas antara Dom dan Khansa serta Pinkan.
Karena suasana gelap Jakarta yang dipotret, tak ada pemandangan yang indah di film ini, paling hanya stasiun kereta api yang diambil secara artistik. Film ini berjalan lamban dan kurang menarik, meski dibinyangi artis-artis papan atas. Banyaknya kata makian di film ini sebaiknya dikurangi meski hal ini adalah realitas di daerah kumuh Jakarta.
Seharusnya film ini ditambahkan pesan moral yang lebih gamblang agar orang ke Jakarta lebih siap. Di film ini penonton harus menafsirkan sendiri, moral cerita yang digambarkan.
Secara sinematografi, film ini bukanlah film drama yang menarik. Kalau dinilai antara 1-10, pantaslah diberi angka 6.
Film ini sudah dapat ditonton sejak 19 Maret 2022 melalui platform streaming Bioskop Online.
Data film
Sutradara: Ertanto Robby