Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudik Tujuan Utamanya Silaturahmi

14 April 2022   06:30 Diperbarui: 14 April 2022   06:43 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik (sumber: sindonews.com)


Bila ada yang mengatakan mudik adalah wacana untuk pamer, baik pamer jabatan, kekayaan atau kesukesan adalah keliru besar.Tujuan utama mudik, adalah Silaturahmi, menghilangkan rasa rindu kepada orang tua, keluarga, sanak saudara di kampung / desa

Siapapun Anda, hendaknya mudik secara sederhana karena tujuan nya silaturahmi. Bila Anda ingin mengganti perabot rumah atau peralatan elektonrik di rumah di kampung / desa, sah-sah saja, tapi tidak perlu pamer dan menonjolkan diri.

Penampilan Anda dan keluarga hendaknya wajar saja, jangan menggunakan busana bermerek, memakai semua perhiasan, memakai sepatu mahal, karena hal ini justru menimbulkan antipasti orang yang melihatnya. 

Anda sah-sah saja membeli barang-barang mewah, tetapi untuk dipakai di kota. Seberapapun keberhailan Anda tidak perlu ditonjolkan pada warga desa yang sederhana. Justru bila Anda pamer, hal ini menunjukkan sifat Anda yang kurang baik yaitu konsumerisme.

Anda tidak perlu mempengaruhi warga desa untuk menjadi konsumtif. Anda boleh saja memperbaiki Isi rumah orang tua Anda, namun lebih bijak bila dilakukan secara wajar.

Pergi mudik tidak perlu menggunakan mobil sedan, karena situasi jalan di kampung / desa tidak mendukung, lebih baik gunakan mobil MPV, meski tampak sederhana namun layak digunakan di jalan kampung /desa.

Juga bila Anda mudik dengan sepeda motor, gunakan sepeda motor yang layak pakai yang dapat digunakan untuk perjalanan jauh. Tidak perlu harus membeli sepeda motor baru untuk pamer di kampung /desa.

Akan sangat salah, bila sifat konsumtif Anda didukung oleh hutang, entah menggadai barang, membeli dengan kartu kredit atau membeli secara kredit. Semua ini mempunyai bunga pinjaman yang harus Anda bayar sepulang mudik Yang wajar, Anda tidak boleh terjerat hutang paska mudik.

Juga bawalah buah tangan atau oleh-oleh sewajarnya, belilah sesuai kemampuan Anda secara tunai, tidak perlu malu, karena orang tua dan keluarga do kampung/desa lebih merindukan kehadiran Anda.

Mudik pada saat Lebaran adalah melepas kerinduan kepada orang tua dan sanak keluarga, sekaligus bermaaf-maafan. Jadi tetaplah bersikap sederhana, agar bisa diterima dengan baik oleh tetangga. Yang penting bersedekahlah lebih banyak bila Anda sudah merasa berhasil.

Kesederhanaan tidak menurunkan gengsi Anda, bila Anda sudah menjadi manajer bahkan direktur, wibawa Anda akan tercermin dengan sendirinya, tanpa harus dipoles dengan mobil mewah, pakaian mewah dan perhiasan yang dipakai. Sifat pamer justru akan menjadi bahaya bagi Anda sendiri, karena memicu kriminalitas bagi Anda saat di perjalanan.

Mudiklah secara sederhana, karena jabatan tidak akan abadi, Anda akan merasa malu bila tahun ini bersikap wah, tetapi 5 tahun kemudian sudah berubah karena Anda sudah tidak dalam posisi puncak lagi

Sifat sederhana akan menyebabkan Anda tetap disukai semua orang, seperti dulu secara tulus. Sebaliknya, Bila Anda pamer, orang lain mungkin akan menghormati dan menghargai Anda dengan terpaksa.

Semoga Anda tidak tersinggung dengan tulisan ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun