Giorgio Gonella, seorang biologist dan genomic scientist, kelahiran Italia yang sekarang berdomisili di Jerman pada September 2021 sempat jalan-jalan ke Ukraina, tepatnya mengunjungi ibukota Kyiv dan Chernobyl.
Pengalaman perjalanannya dibagikan pada Koteka Talk yang diselenggarakan oleh Koteka, komunitas traveler Kompasiana yang berkolaborasi dengan jurusan traveler Unesa dan Unpam, yang tentunya mengajarkan bahasa Inggris dalam acara bertajuk "Giorgio's Experience in Kyiv and Chernobyl in 2021" yang dipandu oleh Gaganawati Stegmann.
Pria yang memiliki hobi memasak, yoga dan bermain gamelan ini menguasai 7 bahasa, sehingga disebut polyglot, termasuk bahasa Indonesia yang dipelajarinya di Hamburg.
Pengalaman paling sulit di Ukraina adalah masalah komunikasi, karena disana menggunakan bahasa Ukraina dan Rusia serta menggunakan huruf Cyrillic, bukan alfabet. Juga di Ukraina jarang orang yang  bisa berbahasa Inggris. Namun beruntungnya saat Giorgio di Ukraina bertemu orang yang sanggup multi bahasa dan membantunya sebagai penerjemah, ditambah penggunaan Google Translate.
Bangunan di Eropa Timur berbeda dengan Eropa Barat, berwarna gelap abu-abu dengan arsitektur yang indah, bersih dan dirawat dengan baik. Didepan gedung banyak didapati patung yang indah dengan style Caribian. Salah satu patung yang sangat berkesan adalah patung seorang pria dan wanita yang dipertemukan oleh sebuah acara televisi setelah terpisah puluhan tahun akibat perang dunia II dan bisa ketemu melalui Facebook.
Juga banyak taman yang indah dan hijau, yang digunakan pelajar belajar menggambar. Terdapat piano dimana-mana sehingga hampir selalu terdengar nada-nada indah. Namun alat musik tradisional mereka adalah pandora, sebuah alat musik perik, yang menghasilkan suara yang indah.
Kota Kyiv juga memiliki alun-alun yang luas dengan bangunan dan monumen yang indbah disekelilingnya. Sebuah kota dengan jalan-jalan yang indah dan cathedral Gereja Orthodox yang indah.Gereja menjadi situs yang dilindungi oleh UNESCO sebagai cagar budaya. Saat pergi ke Gereja, kaum wanita memakai kerudung.
Selain orang Kristen Orthodox juga banyak dijumpai orang Yahudi yang banyak menjadi korban saat perang dunia II. Di Ukraina sangat mudah menemukan sinagoga.
Di Ukraina mudah menemukan makanan Italia, seperti pizza dan mudah mendapatkan kopi dengan harga cukup murah diujung-ujung jalan. Untuk penginapan, Giorgio menggunakan Airbnb untuk menyewa apartemen yang cukup murah.
Kunjungan ke Chernobyl
Ketika ke Ukraina, Giorgio juga sempat mengunjungi Chernobyl. Di kota ini pernah ada Pusat Listrik Tenaga Nuklir  untuk Rusia yang reaktornya pernah bocor pada 1986. Kota ini sempat dikosongkan dan menjadi kota terlarang, tetapi sekarang sudah boleh dikunjungi, masih merupakan kawasan berbahaya walau sudah aman, meski tetap harus berhati-hati.Â