Â
Veganuary adalah sebuah program yang diinisiasi di Inggris oleh seorang tukang kayu bernama Donald Watson pada 1944. Program ini mewajibkan anggotanya untuk mengkonsumsi makanan vegan satu kali dalam satu bulan.
Kemarin, Selasa 28/12/21, Burgreens dan Green Rebels serta restoran vegan lainnya telah meluncurkan program Veganuary secara daring. Program ini akan dijalankan pada awal tahun 2022, tepatnya pada bulan Januari. Harapan mereka dengan dicanangkannya program ini pada akhir tahun warga Indonesia dapat membuat resolusi sehat dengan beralih ke vegan, baik untuk diri sendiri dan baik untuk lingkungan hidup. Yang akan dilakukan mereka adalah memberikan diskon 15-20% untuk pembelian makanan vegan selama program berlangsung.
Bertepatan dengan pencanangan program Veganuary ini juga ditampilkan beberapa narasumber yang telah beralih ke vegan.
Max dan Helga, Â co-founders of Green Family, menjelaskan bahwa dengan berubah menjadi vegan, akan memperbaiki kesehatan tubuh, karena dapat menurunkan berat badan, mengurangi hingga nir kolesterol, dan menurunkan stress. Sedangkan untuk lingkungan, vegan cenderung mengurangi karbon.
Konsep vegan adalah mengganti sumber protein daging dengan  nabati, jadi tetap bugar, tidak akan lemas, selama cukup nilai kalorinya. Adalah mitos, bila tidak makan karbo, akan sehat.
Konsep vegan berbeda dengan diet, agar sehat manusia perlu banyak mengkonsumsi  kacang-kacangan dan sayur. Vegan tetap makan normal hanya mengganti sumber protein daging dengan nabati, dengan menjadi vegan, orang akan tetap bugar asal kalori yang diasupnya cukup.
Contohnya, bila sebelumnya penyuka masakan Padang, daging rendang dapat diganti terong balado dan perkedel.
Agar berhasil menjalankan vegan secara konsisten, lakukanlah bersama orang terdekat, pacar, keluarga atau teman. Juga jangan kawatir dengan harga, vegan itu tidak mahal, coba bandingkan harga sepiring gado-gado dengan sepiring steak.
David Marc Klok, pesepak bola di Bali mendukung uraian Max dan Helga, vegan juga boleh diterapkan pada atlet. Empat tahun yang lalu, David masih makan daging, yang kini digantinya dengan kentang dan tempe. Dan tubuh dia tetap bugar.
Lalu, Lukman Benyamin, co-founder Cretivox seorang pengusaha muda yang kantorya didominasi kaum milineal. Pola makannya sering tidak sehat karena makan sembarangan (junk foods) dan sering terlambat. Setelah ketemu Helga, dia diajak beralih ke vegan. Ben bukan tipe orang yang mudah dibujuk, harus ada bukti nyata. Akhirnya, dua bulan yang lalu Ben memutuskan beralih ke vegan, setelah terbukti tekanan darah tingginya berhasil menjadi normal dan wajahnya lebih cerah.
Apa yang dilakukannya? Untuk makan pagi, bila kepingin bubur ayam, ia minta tanpa ayam. Untuk makan siang di warteg, ia memilih lauk tempe orek, tauge dan sayuran. Sedangkan untuk makan malam lebih mudah, karena disediakan oleh isterinya.
Haseena Bharata, seorang lifestyle influencer dan warga India, kebetulan keluarganya sudah vegan, jadi mudah baginya untuk berubah ke vegan. Di Indonesia mudah menjadi vegan, karena kebiasaan rakyat Indonesia adalah makan sayur dan tempe. Sekarang makanan vegan juga mudah dibeli secara daring. Untuk memasak makanan vegan juga banyak toko yang menyediakan bahan baku vegan. Mau makan sate atau rendang, sudah ada daging nabati.
Orang sering mispersepsi, bila taraf hidup meningkat lalu makan daging, padahal makan sayur dan nabati itu lebih sehat dan murah.
Beberapa restoran yang  mendukung program Veganuary selain Burgreen's adalah Max'Pizza, Queen's Tandor, Mad Bagel, Proklamasi Catering, Two Fat indians, Hobeesehat, dan lain-lain.
Mau jadi sehat dan melestarikan dunia? Berpartisipasilah dalam program Veganuary, beralih menjadi vegan itu murah. Cobalah sekali, bila merasa nyaman, lanutkan. Perlu bukti? Cobalah sendiri tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H