Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Trekking ke Himalaya, Menggapai Atap Dunia

13 Desember 2021   10:04 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:10 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Himalaya (sumber: bigfoottrek.com)

Memiliki 8 puncak tertinggi dari 10 gunung tertinggi di dunia. Kawasan ini memiliki lebih dari 100 puncak gunung. Memiliki danau tertinggi di dunia, yaitu Tilicho  Lake. Karena teramat luas, maka Himalaya memiliki 380 jalur trekking.

Hanya melalui jalur-jalur tertentu saja yang boleh dilalui oleh "solo trekker", jalur lainnya harus didampingi Sherpa atau pemandu. Pemandu terdapat di Kathmandu, Pokhara dan Lakla. Waktu terbaik untuk trekking ke Himalaya adalah April-Juni Dan Agustus-Oktober.

Bagaimana menuju Himalaya?

Dari Indonesia tidak ada jalur pesawat langsung ke Nepal. Sebaiknya menggunakan pesawat dari Malaysia atau Singapura. Atau dengan jalan darat melalui India atau Tibet. Untuk masuk ke Nepal tidak memerlukan visa, cukup visa on arrival dengan membayar USD 25 untuk 2 minggu. 

Dan perlu diketahui, Himalaya hanya dapat dikunjungi 2 kali dalam satu tahun. Semua pendaki harus terdaftar, setiap pendaki harus memiliki 'trekking permit'. Pendaki juga diwajibkan memiliki asuransi jiwa dan perjalanan.

Berapa biaya untuk ke Himalaya?

* Tiket pesawat pp 5-10 juta Rupiah

* Visa on arrival USD 20-40

* Trekking permit USD 10-50 per hari

* Transportasi lokal USD 50-150

* Hotel atau lodge USD 7-25 per hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun