Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengenal Kuliner Maluku Utara (3 dari 3)

2 Desember 2021   10:48 Diperbarui: 2 Desember 2021   11:07 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah tulisan bagian 1 dan 2 membahas tentang kuliner di Ternate dan Tidore, pada bagian ketiga ini akan dibahas tentang kuliner di Jailolo.


Jailolo, terletak di kecamatan Halmahera Barat, provinsi Maluku Utara. Untuk menuju Jailolo harus menggunakan kapal laut melalui Tidore.
Pada webinar yang diadakan oleh Aksara Pangan, Minggu 28 November 2021 bertajuk "Moloku Kie Raha", Dyah Kusuma, Konsultan Budaya Halmahera, bersama Iswan, kepala desa Halmahera Barat memperkenalkan kuliner bahari dan kebun khas Jailolo.
Dyah Kusuma fokus pada penjelasan tentang cara memasak tradisi kuno di Jailolo yang dulu sangat digemari oleh sultan-sultan di Jailolo. Tradisi memasak kuno itu dinamai Rimo.
Rimo pernah diperkenalkan pada Festival Teluk Jailolo sebelum pandemi mengusik dunia, cara memasak ini menunjukkan  adat dan budaya Jailolo. Ciri khas Jailolo selain sebagai nelayan, sebagian penduduk Jailolo juga berprofesi sebagai petani yang pernah diperkenallkan pada Wisata Rempah di desa Bobanehena. Iswan, lebih lanjut menjelaskan bahwa  Rimo adalah tradisi memasak para petani di Jailolo yang menjadi santapan kegemaran Sultan Jailolo di masa lalu. Kuliner di Jailolo secara prinsip hampir sama dengan kuliner Sulawesi pada umumnya, hanya cara memasaknya yang berbeda.  Di Jailolo cara memasaknya menggunakan bambu yang baru dipotong dan digunakan sebagai wadah dan tidak menggunakan air. Menurut Dyah Kusuma, jenis bambu yang digunakan tidak boleh  terlalu tua tetapi juga jangan terlalu muda.

Yang biasa dimasak di Jailolo adalah ikan, daging, pisang,  umbi-umbian, dan sayuran Pisang, umbi-umbian dan sayuran serta bumbu masak diambil langsung dari kebun, misalnya lada, pala, cabai dan bawang. Salah satu contoh masakan yang populer adalah ikan masak rimo.
Saat memasak dengan cara Rimo, setelah bahan dan bumbu dimasukkan ke dalam bambu, kemudian ditutup dengan daun sereh agar menghadilkan aroma wangi.
Bila masa pandemi sudah berlalu, dan bila anda ingin berkunjung ke Jailolo minimal  dibutuhkan  3-4 hari agar dapat memahami Jailolo  secara mendalam.
Di Jailolo sudah tersedia penginapan yang bersih, meski belum ada hotel berbintang, tersedia penginapan di desa wisata yang sering menampilkan atraksi di tepi laut.

Cara memasak dengan mengambil langsung bahan dari kebun banyak dilakukan oleh Javara. Javara pernah membuat acara memasak kuliner Dayak di Kalimantan Tengah dan Papua. Rencananya mengadakan trekking di Gunung Rinjani Lombok NTB sambil mengenali tanaman di sepanjang jalur pendakian. Mungkin Javara juga perlu memperkenalkan kuliner Maluku Utara.


Ayo ke Maluku Utara, karena budayanya masih tergolong asli. Selain ke Jailolo, anda juga bisa mengunjungi Ternate dan Tidore. 

Referensi: Rimo, Sutiono Gunadi, metasatu.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun