Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mandalika Magnet Baru untuk Mendongkrak Kawasan Lain

7 Desember 2021   06:42 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:36 3539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandalika (dok: Musllifa Koteka)

Seorang pemuda tampan asyik berenang di pantai, setelah mencapai tepian pantai lalu ia segera naik dan berlari menuju titik start bersepeda. 

Berlari dilalui sepanjang 5 km yang praralel dengan pantai. Kemudian melanjutkan bersepeda sejauh 10 km yang penuh tanjakan dan pemandangan indah. Itulah Triathlon, olahraga yang terdiri dari berenang, berlari dan bersepeda. Tiba-tiba aku terbangun, rupanya sempat tertidur saat menunggu konferensi dilaksanakan. 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF / BAPAREKRAF) selaras dengan semboyan "Wonderful Indonesia", kembali melaksanakan konferensi internasional yang ketiga di kawasan DSP Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Rabu, 1 Desember 2021.

Konferensi internasional sebelumnya telah diadakan di Borobudur dan Danau Toba.  Konferensi ini dihadiri peserta dari tokoh masyarakat, pejabat dinas, budayawan, pelaku wisata, gerakan akar rumput pemberdayaan masyarakat, akademisi, mahasiswa dan media massa. 

Konferensi internasional kali ini bersifat hybrid, dilaksanakan secara luring dengan 100 peserta dan daring yang bisa diikuti di mana saja.

Konferensi dibuka dengan doa adat suku Sasak. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Lalu Gita Ariadi. Dalam sambutannya, Gita menyampaikan bahwa pariwisata di Lombok mengalami tiga tahapan. Tahapan pertama disebut periode persiapan, hanya berupa wisata biasa seperti untuk liburan dan honeymoon. 

Tahapan kedua disebut periode MICE dan munculnya Wisata Halal. NTB banyak mendapat penghargaan dari Wisata Halal bersama Yogyakarta dan Sumatera Barat. Wisata Halal ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan khususnya dari Timur Tengah. 

Saat ini, sudah berada pada tahapan ketiga yakni perioda turisme olahraga (sport tourism). Ditandai dengan WSBK dan MotoGP.  Gita juga menyebutkan NTB bersama Bali dan NTT sedang mengajukan diri menjadi tuan rumah PON XXII tahun 2028 nanti. 

Jangan kawatir mengunjungi NTB karena disini sudah tercapai herd immunity jumlah penduduk yang sudah mendapatkan dua kali vaksinasi sudah 71%, vaksinasi pertama sudah mencapai 80%.

Bila pasokan vaksin dari Pusat lancar, dia percaya NTB bisa mencapai 100%. Bahkan saat mengakhiri sambutannya, Gita menyampaikan kepanjangan dari WSBK adalah Waktunya Sekarang Bangkit Kembali.

Berikutnya sambutan dari Rizky Handayani selaku Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara. Kegiatan (events). Dalam sambutannya, Rizky berharap prokes tetap dijalankan, seperti karyawan hotel tetap mengenakan masker dan menjaga kebersihan. Lalu untuk memajukan UMKM pada gelaran konferensi tidak dibagikan cindeeramata, melainkan diganti voucher agar peserta membeli langsung di gerai UMKM yang ikut berpameran di arena konferensi.

Pembukaan dilakukan secara daring oleh Menparekraf Sandiaga Uno, dalam sambutannya ia mengharapkan Mandalika terus bergerak maju sebagai Daerah Super Prioritas wisata. Sementara di atas panggung Rizky dan pejabat terkait memukul gendang beleq sebagai tanda konferensi dibuka dengan resmi. Lalu disajikan tarian "Galang Bulan" sebagai tari untuk menyambut tamu dari suku Sasak.

Tujuan Konferensi

Konferensi bertajuk "Infinity Experience of Nature and Sport Tourism" ini ingin membuktikan bahwa MICE tetap dapat diselenggarakan dengan aman dan sehat di Lombok. Konferensi ini akan membicarakan potensi besar di Mandalika. Apalagi saat ini Lombok sudah mencapai target herd immunity karena sudah 71% penduduknya sudah mendapat vaksinasi.

Kawasan wisata di Lombok tidak hanya Mandalika saja, tetapi juga ada Kepulauan Gili, Gunung Rinjani, Senggigi, meski yang paling fenomenal adalah sirkuit international Mandalika.

Kepulauan Gili (dok: Muslifa Koteka)
Kepulauan Gili (dok: Muslifa Koteka)

Selain memiliki kawasan wisata yang eksotik, Lombok juga lokasi yang tepat untuk berolahraga, beraktifitas di ruang terbuka sambil menghirup udara segar dan menikmati sinar matahari. 

Di Lombok ada pantai untuk berenang, jalur untuk berlari dan bersepeda, trekking dan motocross karena banyak bukit dan gunung. Bagi pecinta surfing juga dapat menikmati ombak pantai-pantai di Lombok. 

Beberapa event nasional dan international yang telah dan akan diselenggarakan adalah TNI Marathon, WSBK Mandalika, dan yang akan datang  MotoGP dan L'Etape balap sepeda.

Kawasan Ekonomi Kreatif Mandalika juga telah diresmikan untuk membina dan menampung UMKM untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat dan Ekonomi Kreatif. Tenun ikat, kain songket dan karya seni perlu diperkenalkan pada wisatawan.

Untuk konferensi dan seminar, Lombok juga merupakan destinasi yang menarik. Sambil rapat, otak dapat dicerahkan dengan menikmati pemandangan slam yang indah dan olahraga yang sehat.

Jalannya Konferensi

Sesi I hadir dengan tema "Menggali Kesiapan Wisata Olahraga Mandalika", Presentasi dipandu oleh Shahnaz Soehartono. Dengan pembicara Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo RM Manuhutu namun berhalangan hadir. 

Presentasi pertama oleh Country Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre yang berkisah tentang Perancis telah berpengalaman menyelenggarakan event olahraga seperti World Cup & Euro Cup. Orang Perancis suka tempat yang sepi dan senang berpindah lokasi wisata, suka kuliner lokal dan produk lokal. Sebagai pendiri Rumah Indonesia di Paris, Eka sering menunjukkan produk UMKM ke kancah global.

Narasumber berikutnya adalah Akademisi Universitas Mataram, Dr Firmansyah, yang mengamati wisata di Lombok sangat beragam dari Kepulauan Gili, Rinjani hingga Senggigi. Dengan munculnya Mandalika diperlukan disain institusi. Institusi untuk menentukan aturan bagi semua lokasi wisata, dan menghubungkan satu sama lain dengan Mandalika.

Kemudian ditampilkan budayawan Sasak Lombok, Lalu Patria, yang mengenakan busana dodotan khas Sasak, menyampaikan agar budaya Lombok harus dipertahankan agar tidak tergerus oleh budaya global akibat masuknya wisman.

Kawasan Gunung Runjani (dok: Muslifa Koteka)
Kawasan Gunung Runjani (dok: Muslifa Koteka)

Presentasi wartawan senior Harian Kompas, Adi Prinantyo, menutup sesi pertama yang menyampaikan SWOT dari gelaran WSBK. Salah satu kekuatan adalah track dekat pantai yang dipuji peserta global dan track terbagus saat hujan karena memiliki daya cengkeram terbaik, dan Indonesia adalah konsumen tertinggi sepeda motor. 

Ancaman disebutkan diselenggarakannya MotoGP di Thailand dan Malaysia, Mandalika harus bersiap agar tidak kalah bersaing. Peluang yang dilihatnya adalah penyelenggaraan marathon internasional serupa Borobudur Run.

Setelah jeda ishoma, ada penampilan tari "Genjang Party". Saat semua peserta sudah masuk baru moderator dundang ke atas panggung.

Sesi II dengan tema "Kunci Pengembangan Wisata Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kawasan Mandalika".

Pembicara pertama adalah founder Javara, Helianti Hilman, yang membahas "Pengembangan potensi kuliner lokal sebagai kunci pengembangan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal".

Helianti banyak berkisah pengalamannya menangani makanan yang aman. Seperti Jamuan Hutan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah, Jamuan Hutan Papua. Semua dilakukan dengan dilengkspi narasi dan bisa dijual dengan harga premium, dan turis wisman menyukainya.

Dalam aktivitasnya, Herlianti selalu menentukan tempat, makanan, belajar dan experience serta workshop makanan. Contoh workshop makanan mengulas teh, kopi, cara memasak.

Jadi, ia melakukan rebranding bahan pangan dengan bekerja sama bersama petani dan pengrajin. Beras dan madu dengan QR code yang memberi informasi dari mana, cara menanam dan lain-lain.

Basis bahan lokal seperti tepung dari singkong dan ubi. Ikan yang akan dimasak, ditangkap sendiri di kolam, memetik bahan bumbu langsung dari kebun. Juga ada kelas cara  membuat tempe, meracik jamu. Jadi yang diutamakan pengalaman belajar dan belanja dari alam. 

Pada acara Trekking di Rinjani bisa sambil memperkenalkan tumbuhan yang ditemui di sepanjang jalur trekking.  Prokes harus terus berjalan. Semua pelaku wisata sudah tervaksinasi.

Presentasi dilanjutkan oleh Hery Setiawan dari Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Yogyakarta, yang membahas topik "Bentuk sinergi dan harmonisasi antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat dalam pengembangan potensi sektor pariwisata di Yogyakarta". MICE bisa dilaksanakan saat low season, yang penting kesiapan bandara dan akomodasi.

Berikutnya, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh, dengan topik "Melihat potensi pengembangan wisata olahraga Mandalika pada gelaran kompetisi World Superbike". 

Ia berkisah pengalamannya ikut penyelenggaraan Superbike bekerja sama dengan IMI untuk melaksanakan penjualan tiket dalam waktu singkat. Ia juga berkisah pengalamannya menyelenggarakan event motor di sirkuit Sentul.

Pembicara berikutnya adalah Event Director Rinjani Geopark Sport Tourism Festival, Mohammad Farid Zaini, yang bercerita tentang upaya mengangkat potensi kawasan Mandalika Lombok melalui gelaran Rinjani Geopark Sport Tourism Festival.

Narasumber terakhir adalah Director L'Etape Indonesia by Tour de France, Zacky Badrudin yang bercerita tentang mengangkat potensi kawasan Mandalika Lombok melalui gelaran L'Etape Indonesia by Tour de France.

Diakhiri dengan diskusi tentang pembelajaran Tata letak yang masih belum terorganisir. Perlu sinergi dan kolaborasi lebih aktif antar dinas terkait, agar UMKM Ekraf mendapatkan posisi strategis. Keterlibatan masyarakat lokal secara lebih luas agar efek kebermanfaatan buat mereka lebih banyak.

Setelah acara ditutup dengan resmi, disajikan tari Jejer gandrung dan Konferensi pun selesai. Kita patut mengkaji lebih dalam semua aspek yang telah dibahas guna kemajuan Mandalika dan kawasan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun