Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Punya Biaya, Beasiswa Solusinya

29 November 2021   09:30 Diperbarui: 29 November 2021   09:36 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dulu, kira-kira empat puluh tahun yang lalu, saya begitu panik saat lulus SMA. Mau bekerja tidak punya skill yang memadai, mau wiraswasta apa lagi, modal didapat dari mana. Mau tidak mau harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 

Tes ujian masuk ke perguruan tinggi negeri gagal, terpaksa harus mendaftar di perguruan tinggi swasta yang yang masuknya cukup mahal bagi keuangan orang tua saya. 

Akhirnya bermodal tekad agar hasil tes cukup tinggi supsya uang masuk tidak terlalu tinggi. Setelah masuk, barulah saya berburu bea siswa. Tapi saat itu mencari bea siswa sangat sulit, beda dengan saat ini yang mudah dicari melalui internet atau mediia sosial. Akhirnya memang dapat berupa bea siswa prestasi dari perusahaan Perancis yang menyalurkan bea siswa melalui kampus dan memenangkan lomba karya tulis dari salah satu perusahaan farmasi nasional.

Bagaimana mencari bea siswa saat ini? Sepanjang pengetahuan saya, ada tiga macam dasar pemberian bea siswa, nilai akademis, prestasi olahraga dan prestasi seni. Ini biasanya bea siswa dari perusahaan swasta nasional. 

Sedangkan bea siswa dari luar negeri biasanya tanpa syarat khusus dan ikatan, hanya saja indeks prestasi selama kuliah harus memenuhi target agar bea siswa dilanjutkan.

Bea siswa sendiri nilainys berbeda, ada yang lengkap, meliputi biaya hidup (makan, akomodasi dan kebutuhan harian), biaya kuliah dan uang buku. Namun kadang-kadang ada yang hanya biaya kuliah saja. Sehingga mahasiswa harus tinggal di asrama mahasiswa yang relatif murah dan masak sendiri untuk kebutuhan makan.

Dengan bantuan mesin pencati, Anda bisa mencari perusahaan atau lembaga yang memberikan bea siswa. buat daftarnya, untuk memudahkan pemilihannya. Baik memilih negara maupun universitas dan fakultas yang diinginkan. Bila ingin kuliah di luar negeri, minimal anda harus menguasai bahasa Inggris atau bahasa pengantar yang digunakan. Misal bahasa Jerman, Perancis, Argentina atau Mandatin.

Carilah negara yang kurang diminati, biasanya yang menggunakan bahasa pengantar bukan bahasa Inggris.

Sebaiknya persiapan mencari bea siswa mulai dilakukan sejak awal SMA / SMU disamping meningkatkan belajatr bahasa.

Pelajari cara membuat CV (curriculum vitae) yang kreatif, lebih baik lagi bla ada rekonmendasi dari sekolah atau dosen untuk studi lanjut S2 atau S3.

Dimana lagi harus mencari informasi bea siswa selain di internet?

Coba carilah di situs bea siswa, sejenis Indbeasiwa.com, rajin-rajinlah menengok papan pengumuman di sekolah atau kampus. Kunjungi situs-situs Kedutaan Besar, Kementerian, organisasi pelajar di negara yang anda inginkan, juga kolom CSR pada perusahaan- perusahaan besar baik nasional maupun multi nasional.

Jadi, bila orang tua anda keuangannya kurang bagus atau terbatas, jangan putus asa. Rajinlah mencari informasi dan siapkan diri anda sebaik-baiknya.  Semoga berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun