Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika "Voluntourism" Melengkapi Wisata Alam dan Olahraga

15 November 2021   12:04 Diperbarui: 15 November 2021   12:17 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandalika (sumber: liputan6.com)

Dulu wisman lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Kini Pemerintah Indonesia telah menetapkan DSP (Destinasi Super Prioritas) dan salah satunya adalah Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tentunya ada alasan khusus, karena Mandalika memiliki deretan pantai eksotis, diantaranya Pantai Tanjung Aan, Pantai Seger dan Pantai Kuta.

Wisata alam ini menonjolkan keindahan hamparan pasir putih, dengan latar belakang bukit hijau. Perpaduan antara gunung dan pantai ini pada satu lokasi hanya ada di Indonesia.

Mempelajari asal usul nama Mandalika yang melegenda juga menarik. Nama Mandalika ternyata berasal dari legenda tokoh suku Sasak yang bernama Putri Mandalika. Menurut cerita rakyat, dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja dan ratu yang bijaksana. Keduanya dikaruniai seorang putri berparas cantik dan bernama Putri Mandalika.

Setelah tumbuh dewasa, Putri Mandalika menerima banyak pinangan hingga sulit nenolak. Karena tidak ingin menciptakan perpecahan di antara orang-orang yang ingin mempersuntingnya, Putri Mandalika bersemadi meminta petunjuk Tuhan. Kemudian, Putri Mandalika mengumpulkan seluruh orang yang ingin meminangnya di Bukit Seger dan berniat memberi tahu keputusan yang telah diambilnya. Namun, Putri Mandalika justru terjun ke bawah Pantai Seger dan menghilang terbawa ombak. Semua orang berusaha menyelamatkan Putri Mandalika, namun gagal menemukan sang putri.

Kisah Putri Mandalika dipercaya masyarakat sekitar dan hal itu masih dirayakan setiap tahun dengan upacara Bau Nyale . Bau Nyale merupakan ritual mencari cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika yang terjun dari Bukit Seger ke Pantai Seger.

Wisata alam yang ditampilkan tidak hanya Pantai Seger yang sesuai untuk menikmati menghilangnya sang surya ke peraduan, namun ada banyak pantai di Mandalika. Seperti Pantai Kuta Mandalika yang cocok untuk menikmati keindahan alam sekaligus lanskap kota, dan Pantai Tanjung Aan yang memiliki ombak menantang untuk olahraga berselancar.

Lombok juga nemiliki dua desa terbaik penghasil kain tenun Lombok, yaitu Desa Sade dan Desa Sukarara. Desa Sade berjarak 7 km dari Mandalika, sedangkan Desa Sukarara jaraknya sekitar 26 km dari Mandalika atau 40 menit perjalanan dengan mobil. Hasil kreasi tenun kedua desa tersebut telah terkenal di mancanegara.


Selain pantai, Mandalika juga dikelilingi bukit-bukit eksotik, seperti Bukit Seger yang berada di dekat Pantai Seger, Bukit Merese yang berdekatan dengan Pantai Tanjung Aan, dan Bukit Tunak yang letaknya tidak jauh dari Sirkuit Mandalika. Pesona alam Mandalika tampak mempesona ketika dinikmati dari ketinggian.

Selain alamnya, Mandalika juga memiliki fasilitas untuk berolahraga. Selain untuk berlangsungnya balapan sepeda motor kelas dunia di Sirkuit Mandalika, anda dan keluarga juga dapat:

1. Berenang di setiap pantai yang terdapat di kawasan Mandalika. Hal ini dapat dikembangkan pula dengan mencari titik-titik lokasi snorkeling atau diving guna mempekenalkan keindahan bawah laut.

 2. Bersepeda santai sambil menikmati lanskap alam di sekitar Mandalika. Gowes atau bersepeda adalah olahraga yang sedang digemari masyarakat. Tentunya lebih menarik bila bersepeda melalui lintasan baru ditambah dengan pemandangan yang eksotik. Bahkan, Pemerintah Provinsi NTB telah memiliki agenda even kelas dunia berupa balap sepeda internasional L’Etape yang merupakan bagian dari Tour de France. Warga juga bisa melakukan bisnis penyewaan sepeda, sehungga wisatawan tidak perlu repot membawa sepeda sendiri.

3 Lari di kawasan wisata Mandalika dengan latar pantai dan bukit yang indah. Karena dapat menyegarkan tubuh dan pikiran. Beberapa even nasional telah diselenggarakan disini, seperti TNI-Mandalika International Marathon 2018, Trip of Indonesia (TROI) 2019 di Pantai Kuta Mandalika.


 4. Mendaki di Bukit Merese dengan menyaksikan matahari senja yang cantik. Ada dua panorama yang dapat anda peroleh. Hamparan rumput hijau atau rumput mulai kering dan menguning hingga menghasilkan potret yang menarik. Panorama ini tentu tergantung pada musimnya.
 
5. Berselancar, menaklukkan ombak di Pantai Seger yang menguji adrenalin dan mengasah keahlian berselancar anda. Salah satu even yang telah diselenggarakan adalah kompetisi surfing internasional dengan bekerja sama bersama Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) dan berlangsung di Pantai Seger pada 16-19 Desember 2020.

6. Balap motor, selain balapan di Sirkuit Mandalika, Mandalika juga telah berpengalaman menyelenggarakan Moto Cross (trabas) tahun 2019 di area Pantai Seger dan Mandalika Off Road Championship (2019).

Voluntourism

Voluntourism sudah lama berkembang di Eropa, berasal dari gabungan dua kata "volunteer" dan "tourism".  Tren wisata baru di Indonesia ini dipandang  potensial mendukung pengembangan wisata. Wisatawan tidak sekedar datang namun juga memberikan konstribusi bagi destinasi wisata yang dikunjungi. 

Sembari menjadi wisatawan juga mengikuti kegiatan kerelawanan bersama masyarakat. Tren wisata voluntourism disinyalir akan memiliki prospek cerah di masa mendatang.

Voluntourism  adalah merupakan cara berwisata dengan biaya rendah, namun wisatawan tetap dapat menikmati destinasi wisata. Biaya rendah karena mendapat makan dan tempat penginapan gratis di lokasi wisata. 

Salah satu salah satu kegiatan voluntourism adalah membersihkan pantai, donasi buku untuk anak-anak, membantu pengembangan desa wisata dengan menyajikan makan malam bersama secara sederhana, namun memperlihatkan suasana kedaerahan. Para wisatawan yang menjadi volunteer masih bisa jalan-jalan namun dapat membantu penduduk lokal

Sebagai wisatawan dapat mengajar memasak, berkebun, mengajar anak-anak hidup sederhana, dengan menggunakan materi sederhana atau bahan  daur ulang. Bila wisman bisa mengajar bahasa Inggris dan lain-lain. Wisatawan dapat menyediakan peralatan sehingga anak-anak dan warga destinasi wisata beraktivitas tanpa biaya.

Dengan voluntourism alias liburan sambil bekerja bakti atau menjadi guru, misal membersihkan pura atau masjid akan memberikan kepuasan tersendiri bagi wisatawan. Tentunya program ini harus dikoordinir dengan rapi agar bermanfaat bagi wisatawsn maupun warga lokal.

Yang penting anda suka dengan anak-anak dan suka mengajar. Kegiatan diantaranya membuat souvenir untuk wisatawan yang datang dari bahan daur ulang lalu dijual, keuntungannya untuk warga destinasi wisata.

Dengan voluntourism, dapat dipadukan bersama program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diharapkan dapat mengakselerasi sektor pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Wisata bahari dan wisata olahraga (sport tourism) menjadi dua wisata andalan yang bisa dinikmati di DSP Mandalika. Letaknya yang berdekatan dengan Pulau Dewata dan Taman Nasional Gunung Rinjani juga membuat Mandalika, salah satu dari "Wonderful Inonesia" semakin strategis dan diharapkan menarik kunjungan para wisatawan. 

Tentunya asal tetap memperhatikan faktor kebersihan dan lingkungan agar wisatawan tidak kapok berkunjung. Penyelenggara kawasan wisata dapat berguru dari pengalaman Raja Ampat dalam mengelola daerahnya, meski harus menerapkan konstribusi yang cujup mahal kepada wistawan.

Sumber referensi:

1. "Wisata Olahraga yang Wajib Dicoba di Mandalika", www.indonesia.travel.com

 
2. "6 Fakta Unik Wisata Alam di Mandalika hingga Sport Tourism", solopos.com

3. "Apa itu Voluntourism?", Sutiono Gunadi, Mei 2021, www.kompasiana.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun