Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Kehilangan Berkelanjutan

13 November 2021   09:30 Diperbarui: 13 November 2021   09:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satwa peliharaan (dokpri)

Memiliki dan memelihara satwa peliharaan yang manja seperi kucing, anjing, kelinci dan lainnya bahkan yang ekstreem seperti ular, dan reptil lainnya tentu mengasyikkan, karena kita akan sama-sama memiliki keterikatan. Meski mereka hanya satwa, namun mereka hidup dan berinteraksi dengan kehidupan kita sehari-hari.

Tidak sekedar memberi makan dan minum, bahkan saat mereka sakit, kita ikut kebingungan mengusahakan kesembuhan mereka. Bahkan secara tidak sadar, mereka menjadi salah satu anggota keluarga kita, meski tidak dicantumkan pada Kartu Keluarga.

Bahkan karena ikatan batin yang sangat kuat, antara anak kita dengan satwa peliharaan ini, bila hilang dapat berdampak anak kita tidak memiliki nafsu makan. Akibatnya, kita tentu sering menerima pemberitahuan bahwa seseorang bersedia memberi hadiah uang jutaan Rupiah asal satwa kesayangan dapat diketemukan.

Memberi pengertian

Pada saat satwa peliharaan hilang, kita tentu wajib mencarinya. Dengan mengitari kompleks perumahan dimana tempat kita tinggal, atau memasang pamflet "satwa hilang" dan ditempelkan di pohon atau dinding yang strategis. Selain tentunya berharap si satwa akan pulang dengan sendirinya bila kangen rumahnya atau lapar.

Sexara paralel kita sebagai orang tua wajib memberkan pengertian kepada anak tentang norma kehidupan datang & pergi. Dalam kehidupan ini baik manusia maupun satwa pasti mengikuti norma kehidupan datang & pergi. Bisa datang karena kelahiran lalu pergi karena kematian. Sebagai mahluk hidup kita pasti akan mengalaminya.

Jadi, bila ada satwa yang hilang kita perlu berupaya semaksimal mungkin untuk mencarinya saat hilang. Hilang disini bisa banyak alasannya, bisa kabur karena mengikuti satwa lain, bisa diculik orang, bisa diambil dan dibunuh untuk dikonsumsi atau karena alasan lain.

Saat satwa kesayangan harus hilang dan tidak dapat diketemukan, kita harus siap merelakan kehilangannya, dengan berpikir positif satwa itu akan mendapat kehidupan yang kebih baik di  tempat lain. Hal ini identik dengan bila salah satu anggota keluarga kita harus meninggal dunia, kita harus ikhlas berpisah dengannya.

Yang terpenting saat satwa itu masih tinggal bersama dengan kita harus kita rawat dengan baik, tidak pernah dipukul atau disakiti meski nakal. Mendapat makan minum secukupnya, mendapat tempat istirahat yang layak, kalaupun harus tinggal di dalam kandang harus bersih dan sehat. Seharusnya, bila suatu saat satwa itu menghilang, pasti akan rindu untuk pulang pada keluarga yang memeliharanya dengan baik dan penuh kasih sayang.

Bila ternyata hilangnya disebabkan dibunuh orang yang kurang berranggung jawab, kita juga wajib merelakan kepergiannya. Bila diperlukan carilah penggantinya. Jangan bersedih berkelanjutan, karena kita harus bisa "move on" sama halnya bila kita ditinggal pergi kekasih hati.

Hiduplah secara rasional, jangan bersedih berkelanjutan, hanya gara-gara kehilangan satwa kesayangan. Ingatlah, norma kehidupan ini selalu berputar antara datang dan pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun