Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Panti Wreda Sarana Sosialisasi Lansia

3 November 2021   22:09 Diperbarui: 3 November 2021   22:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia (sumber: sehatq.com)

Siapapun dia suatu saat pasti akan mencapai usia lansia. Entah, orang biasa-biasa saja, maupun mereka yang memiliki pangkat dan jabatan tinggi, yang sering disorot kamera televisi, diburu wartawan untuk di interview, maupun yang terbiasa menerima kilatan lampu blitz wartawan foto yang mengabadikan peristiwa yang sedang Anda resmikan.

Memang standar usia lansia tiap negara berbeda, namun di Indonesia sudah ditetepkan standar pensiun adalah usia 55 tahun, baik untuk TNI / Polri, ASN maupun karyawan swasta. Hanya orang-orang tertentu karena dipandang pengabdiannya masih diperlukan, masih bisa diperpanjang masa tugasnya.

Nah, setelah Anda pensiun, mungkin ada yang masih sanggup dikaryakan lagi di perusahaan lain sebagai karyawan kontrak, bila memiliki pengalaman khusus, biasanya sampai sebatas kesehatan masih dinilai baik, tentu masih dapat dipekerjakan.

Lalu bagaimana dengan mereka yang kesehatan sudah menurun atau tidak mempunyai pengalaman khusus? Tentunya hanya bisa tinggal di rumah menikmati hari tuanya. Masalahnya Anda akan tinggal dengan siapa di rumah? Bila Anda tergolong anggota 'jomblo forever' tentu terpaksa harus tinggal sendirian, karena tidak memiliki pasangan hidup dan anak-anak.

Demikian pula halnya dengan Anda yang telah ditinggal pasangan, karena cerai hidup maupun cerai mati, anak-anak yang sudah membentuk keluarga baru juga sibuk dengan urusannya masing-masing. Yang paling beruntung adalah mereka yang masih memiliki pasangan, dapat menikmati masa tua berdua dengan pasangannya. Meski biasanya, bila salah satu pasangan meninggal dunia, merupakan pukulan yang berat.

Apa solusi terbaiknya?

Bagi mereka yang memiliki anak, sebaiknya juga tidak perlu egois, memaksa anak-anak untuk menemani hari tua Anda. Padahal gaya hidup manusia sudah banyak berubah. Meski Anda memiliki rumah besar, Anda tetap tidak layak memaksa anak-anak untuk menemani Anda. Kecuali bila kemauan sang anak sendiri, biasanya anak perempuan dan disetujui suaminya.

Bagi mereka yang anak-anaknya tidak mungkin menemani di rumah orang tua, entah alasan lokasi kerja maupun alasan lain, demikian pula halnya bagi mereka yang tidak memiliki pasangan sehingga tidak memiliki anak, solusi terbaik adalah memilih panti wreda atau panti jompo.

Sebagai orang tua, Anda harus sanggup menghilangkan stigma bahwa mengijinkan orang tua tinggal di panti wreda adalah tindakan anak yang tidak berbakti. Demikian pula halnya dengan merrka yang hidup sendiri, karena tidak memiliki pasangan dan anak, pilihan tinggal di panti wreda adalah yang paling tepat.

Alasannya?

1. Kesehatan Anda lebih terpantau, khususnya makanan yang dikonsumsi dan pemeriksaan rutin oleh nakes yang disediakan.

2. Anda memiliki teman baru yang sebaya, sehingga Anda tetap dapat bersosialisasi. Anda tidak perlu terlalu berharap dari acara reuni yang belum tentu diadakan tiap tahun sekali. Sebagai mahluk sosisl, kebutuhan sosialisasi adalah kebutuhan utama.

3. Anda tidak akan merepotkan siapapun bila tiba-tiba kesehatan menurun.

4. Anda mendapatkan kegiatan positif yang terprogram dengan baik, seperti olahraga, rekreasi maupun hobi.

5. Anda dapat memilih jenis panti wreda yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda (dari mulai yang gratis hingga yang setara dengan harga hotel budget) juga Anda dapat memilih sesuai layanan yang Anda harapkan.

6. Lokasi juga dapst Anda pilih sesuai minat Anda, lokasi tenang dan sejuk, yang jauh dari keramaian, maupun lokasi yang strategis sehingga keluarga Anda mudah menjenguk.

Memang tinggal di panti wreda juga ada kelemahannya, yang perlu Anda sadari sebelumnya, seperti:

1. Program yang terlalu padat dan ketat, sehingga membuat jengkel bagi Anda yang menyenangi sedikit kegiatan.

2. Perhatian yang kurang sigap dari staf panti wreda, bagi Anda yang terbiass dengan hal-hal yang serba perfeksionis.

3. Perasaan tersisihkan atau terbuang dari suasana lama dan berganti dengan suasana baru yang berbeda stylenya.

Meski ada plus minusnya, sebaiknya Anda mempertimbangkan yang terbaik. Karena memang tidak ada pilihan yang sempurna. Banyaklah melakukan survei awal, saat memilih panti wreda agar sesuai dengan minat Anda. Semoga Anda dapat menikmati hari tua dengan tenang, senang dan bahagia, sekalipun di panti wreda, karena disini Anda tetap menjadi mahluk sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun