Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperkenalkan Museum Seni di Jakarta

19 Oktober 2021   12:52 Diperbarui: 19 Oktober 2021   12:57 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila bicara tentang museum, kita tentu tidak harus terpaku pada gedung tempat menyimpan benda-benda kuno saja, seperti Museum Bank Indonesia di Jakarta dengan koleksi numimastik dari era penjajahan hingga era kini, museum Ullen Sentanu di Yogyakarta dengan koleksi jenis batik yang lengkap, atau mengenai sejarah Batak di beberapa museum di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara maupun  peringatan bencana tsunami di Aceh yang dirancang oleh Ridwan Ksmil dan kini menjadi destinasi wajib bila kita sedang berkunjung ke Banda Aceh.

Sehubungan dengan peringatan Hari Museum Nasional, saya ingin memperkenalkan satu jenis museum yang belum banyak ditemui di Indonesia.Bila Anda pergi mengunjungi museum ini, secara arsitektur tampak seperti sebuah perkantoran biasa, karena kebetulan lokasinya juga ditengah-tengah perkantoran di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Namanya Museum MACAN, semula saya juga bertanya-tanya kenapa dinamai MACAN. Apa hubungannya dengan binatang buas yang sudah kita kenal hidup di hutan atau sering kita jumpai di kebun binatang maupun pertunjukan sirkus.

Ternyata MACAN adalah sebuah singkatan dari "Modern And Contemporary Art in Nusantara". 

Museum ini dianggap sebagai museum pertama di Indonesia yang memiliki koleksi seni modern dan kontemporer dari para artis global maupun Indonesia. 

Penggagas sekaligus pemilik museum ini adalah Haryanto Adikoesoemo dan museum ini mulai dibuka untuk umim pada 7 November 2017.

Koleksi (sumber: IG/ @museummacan)
Koleksi (sumber: IG/ @museummacan)

Karena target pasar terbesarnya adalah para milineal maka promosi tentang kegiatan museum ini bertebaran di sosial media. 

Uniknya museum ini tidak menampilkan koleksi mati selamanya, namun secara dinamis berubah setiap periode sesuai tematiknya. 

Jadi, bila Anda berkunjung bulan ini dan berkunjung kembali bulan depan koleksi yang ditampilkan sudah berbeda termasuk penataan artistiknya. 

Yang patut diacungi jempol museum ini selain  banyak menampilkan koleksi seniman global terkenal, khususnya asal Jepang, namun museum ini selalu memberikan ruang untuk para seniman Indonesia.

Koleksi (sumber: IG /@museummacan)
Koleksi (sumber: IG /@museummacan)

Instalasi seni yang dipajang di Museum MACAN menawarkan dunia baru yang bakal membuat Anda terkesan. Setiap pengunjung dapat mengintip permainan lampu yang dipantulkan dari kaca jendela yang mengelilinginya. 

Bahkan ada pula instalasi berisi bola, balon  dan pasir yang tak kalah memukau. Kadang Anda sengaja diberi kesempatan untuk berkreasi dengan menempel stiker pada aluminum yang disediakan.

Koleksi (sumber: IG/@museummacan)
Koleksi (sumber: IG/@museummacan)

Dengan adanya museum MACAN ini para milineal jadi lebih terasah karakter seninya, termasuk bisa menghargai dan mengapresisasi karya seni, termasuk seni modern dan kontemporer yang seringkali tampak diluar balar. 

Untuk memasuki museum ini dapat membeli tiket secara langsung, maupun memesannya terlebih dulu melalui situs mereka. Sehubungan era pandemi, saat PPKM diberlakukan museum ini terpaksa ditutup, semoga setelah Jakarta level PPKM sudah makin membaik, museum ini dapat dibuka kembali.

Museum MACAN tutup pada hari Senin dan dibuka untuk umum pada hari Selasa-Minggu dari jam 10.00 hingga 16.00 WIB.

Bagaimana menuju ke museum ini? Bagi Anda yang memiliki kendaraan pribadi tentu dapat menggunakan kendaraan roda empat atau dua. Dapat pula menggunakan jasa taksi maupun ojek online. 

Bagi yang terbiasa naik kendaraan umum dapat memanfaatkan Trans Jakarta jurusan Harmoni -Lebak Bulus dan turun di Kebun Jeruk. Lalu dilanjutkan drngan jalan kaki sejauh 300 meter.

Bagi Anda yang tertarik untuk berkunjung, silakan catat alamatnya: AKR Tower, Jl. Perjuangan No.5, RT.11/RW.10, Kb. Jeruk, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530.

Selamat Hari Museum Nasional dan sambulah museum seni di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun