Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Cinta" Tanah Air

20 September 2021   19:51 Diperbarui: 20 September 2021   20:02 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencemaran air (sumber: shutterstock.com)

Asep bersama tiga temannya sesama fakultas sedang mengikuti magang di sebuah perusahaan textile di Jawa Barat. Kerena keempatnya dari fakultas teknik jurusan lingkungan, maka mereka ditempatkan di bagian pengelolaan limbah pabrik. 

Limbah yang paling banyak diolah adalah limbah cair yang berasal dari pencelupan kain. Air limbah ini harus diproses terlebih dulu sebelum boleh dibuang ke sungai.

Suatu hari hujan lebat turun, orang-orang pabrik memanggil mahasiswa magang untuk membantu mereka membuang air limbah ke sungai. 

Mumpung airnya deras, dan debit air tinggi sehingga warna air limbah yang keruh tidak terlihat mencolok karena tercampur dengan air hujan dan air sungai. Anak muda yang masih idealis, begitu melihat aksi yang dilakukan orang-orang pabrik sangat terkejut dan terbengong-bengong.

"Ini pelanggaran, pak," protes Asep.

"Perusahaan ini bisa ditutup bila ketahuan membuang limbah sembarangan," menyusul Zai.

"Sudah anak-anak diam, ini perintah direktur. Kodenya 'cinta tanah air', artinya limbah harus dibuang ke tanah atau ke air saat hujan lebat," kata pak Sam, kepala divisi pengolahan limbah.

"Tidak bisa pak, maaf ini pelanggaran berat," tegas Asep. "Kami akan menghubungi atau menghadap direktur."

"Nak, pengelolaan limbah itu mahal, kami harus melakukan penghematan, agar perusahaan memperoleh keuntungan, agar penghidupan kami bisa berlanjut."

"Bapak-bapak egois, apakah Bapak-bapak menyadari bahaya penyakit yang akan diderita warga di sekitar sungai yang mengkonsumsi air sungai untuk keperluan hidup mereka," timpal Acil.

"Udah teman-teman percuma kita berdebat dengan Bapak-bapak ini, kita harus protes kepada direktur perusahaan ini," saran Husni.

Lalu keempatnya, Asep, Acil, Husni dan Euis pergi ke ruang direktur dan minta izin untuk menemui direktur melalui sekretaris direktur.

Beruntung, hari itu tidak ada rapat dan tidak ada tamu sehingga direktur berkenan menerima kedatangan mereka.

"Pak direktur, mohon maaf kami mengganggu waktu Bapak, kami melihat sebuah pelanggaran  berat terjadi di perusahaan ini." kata Euis mewakili teman-temannya.

"Apa yang terjadi ? Bisa tolong dijelaskan." tanya direktur.

"Karyawan membuang air limbah saat hujan lebat, pak direktur."

"Ok terima kasih atas laporannya, segera saya hentikan," janji sang direktur.

Setelah memperoleh janji dari direktur, ke 4 mahasiswa itu merasa puas dan meninggalkan ruang direktur.

"Neng, tolong panggil pak Sam ke ruangan saya," perintah direktur melalui intercom.

"Baik pak," Neneng menjawab perintah direkturnya.

"Pak Sam, harap ke ruang direktur," pintanya pada pak Sam melalui intercom.

Tak berapa lama kenudian, pak Sam sudah menghadap direktur.

"Maaf pak, Bapak memanggil saya?" tanya pak Sam.

"Ya Sam, tolong lain kali kamu dan timmu bertindak lebih hati-hati. Jaga rahasia perusahaan rapat-rapat. Jangan sampai ada orang luar yang mengetahui rahasia kita. Paham?" jelas direktur.

"Baik pak, kami kurang waspada adanya ke 4 mahasiswa magang itu. Kami akan lebih berhati-hati pak," jawab Sam.

"Baiklah, kamu kembali ke ruanganmu dan hentikan pembuangan limbah saat hujan lebat," perintah direktur.

"Baik pak, saya minta diri," pamit Sam.

Akhirnya pak Sam dan timnya menghentikan pembuangan air limbah saat hujan lebat. Semoga mereka dan direktur menyadari kesalahannya, dan tidak melakukan pembuangan limbah ke sungai pada saat hujan lebat tidak hanya karena ada protes dari ke 4 mahasiswa magang. 

Dan benar-benar tidak mengulangi kesalahan fatal, meski ke 4 mahasiswa ini sudah menyelesaikan masa magangnya. Karena kepedulian terhadap lingkungan adalah kesadaran, bukannya takut karena rahasia kejahatan mereka diketahui pihak luar. 

Semoga mahasiswa nanti saat sudah masuk ke dunia kerja, juga tetap memiliki idealisme dan berani melawan setiap pelanggaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun